Konflik Keluarga Kerajaan dan Pembuatan Silsilah atau Ranji

Sejak hari-hari pertama Era Reformasi, raja-raja mendapat tempat lagi di Indonesia umumnya dan di Sumatra Barat khususnya. Banyak raja yang dinobatkan atau banyak istana yang dibangun baru. Asosiasi-asosiasi raja juga bermunculan. Sayangnya, kebangkitan raja-raja ini – umumnya – juga diringi oleh perselisihan antarsesama angota keluarga mereka. Ada saling klaim dari anggota-anggota keluarga kerajaan tersebut, saling klaim tentang siapa yang paling berhak menyandang gelar raja, yang dipertuan, daulat, atau gelar-gelar lain yang mereka lekatkan atau dilekatkan pada mereka.

Menariknya, dalam proses saling klaim tersebut masing-masing pihak menghadirkan kisah sejarah, silsilah atau ranji mereka. Maka muncullah sejumlah rekonstruksi sejarah, silsilah atau ranji dari berbagai keluarga kerajaan tersebut.

Gejala seperti ini bukan saja muncul pada waktu belakangan, namun juga terjadi di masa lampau. Bisa dikatakan, konflik antarkerabat kerajaan atau kedatuan sangat lazim terjadi di masa silam. Bahkan hampir tidak ada kerajaan atau kedatuan yang tidak pernah mengalami konflik keluarga. Tidak jarang konflik itu berakhir dengan perang terbuka, saling bunuh atau mengadu atau minta bantuan pada pihak lain.

Mengadu atau minta bantuan kepada pihak asing nampaknya juga sudah sangat lazim di kalangan keluarga kerajaan. Pemerintah kolonial adalah salah satu pihak asing yang dimaksud. Di samping banyak akibat negatif, tentu ada aspek positifnya dari ‘kerja sama’ antara pihak kerajaan dengan pemerintah kolonial itu. Salah satu dampak positif yang dimaksud adalah tersimpannya arsip ‘kerja sama’ tersebut.

Ada banyak surat pengaduan atau permohonan bantuan dari keluaga kerajaan kepada pemerintah kolonial, termasuk kepada Gubernur Jendral Hindia Belanda. Isi surat tersebut bermacam ragam, salah satu diantaranya adalah minta diakui atau diangkat sebagai raja. Tidak jarang, surat permohonan itu disertai dengan lampiran yang berisikan keterangan tentang lebih berhaknya  pihak yang meminta bantuan dibandingkan dengan pihak yang lain. Keterangan itu umumnya disajikan dalam kisah sejarah, silsilah atau ranji yang bersangkutan. Termasuk juga keterangan mengenai berbagai kekurangan, kesalahan atau perbuatan jahat yang dilakukan pihak lain terhadap yang membuat surat.

Dari segi sejarah, surat-surat yang dikirimkan kepada penguasa tertinggi Hindia Belanda itu sangat penting artinya. Dari surat itu kita bisa mengetahui banyak hal berkenaan dengan keluarga kerajaan, sejarah keluarga kerajaan, bahkan juga sejarah daerah (lokal) di mana kerajaan itu berada. Informasi ini sangat tinggi nilainya untuk merekonstruksi sejarah keluarga kerajaan tersebut khususnya sejarah lokal di mana kerajaan tersebut berada. Di samping itu, informasi ini juga sangat penting artinya bagi kalangan linguis untuk mengkaji berbagai hal yang berhubungan dengan gaya berbahasa, kaidah berbahasa, dlsb. dalam dunia tulis-menulis tempo doeloe.

Berikut ini adalah salah satu surat yang berisikan konflik antarkerabat kerajaan dan lampirannya berupa kisah sejarah serta silsilah atau ranji keturunan yang sangat kaya akan informasi historis dan aspek-aspek kebahasaan yang bisa dikaji lebih lanjut oleh sejarawan dan ahli bahasa.

Mengadab!

Kabawah dauli Seripadoeka jang mahamoelia

Toean Besar Gouverneur Generaal jang kapala kapala koeasa

mamarentahkan Nederland’s Hindia bertachta

die

      Buitenzorg

Dengan segala hormat di perhamba saorang melajoe nama Soetan Perhimpoenan gelar Toeankoe Besar soekoe Djambak kapala Laras Parit (Si Kabouw) afdeeling Ajer Bangis jang soedah pensioen; menjambahkan sapoetjoek rekest den 1 boeah soerat tambo katoeroenan kerdjaan Radja negri Parit, baserta mamoehoenkan permintaan kebawah talapakkan Seripedoeka jang mahamoelia Saperti perhamba terangkan di bawah ini; jaitoe kerdjaan Radja negri Parit itoe toeroen tamoeroen hingga sampei pada perhamba ini den djoea perhamba brenti di hoendi ganti perhamba anak perhamba nama Si Ketjik dapat besluit dari Toean Besar Padang; sebab itoe Si Ketjik misi ketjil lagi Datoek Gadang nama Si Samsan djadi wakilnja. Bersama ini perhamba perikatkan salinannja Soerat Bisluit anak perhamba nama Si Kitjik itoe. Djadi sekarang Dt. Gadang soedah berenti (oenslahe) maka nama anak perhamba itoe hilang sahadja; Dan naik kapala Laras Oedjoeng Gading mendjadi wakil Laras Parit, maka segala adat Radja negri Parit sekarang telah mati den hilang: Sabelah ijaáni: I. Kakoewasaän mangawinkan orang jang tidak berwali. Selama Radja Parit djoega jang mengawinkan sekarang I ambil koeasa sahadja oleh Toeankoe Laras Oedjoeng Gading. II. Di Gantinja Imam Chatib bilal pegawai ädat dengan tidak patoetnja. III. meengganti dan maängkat pengholoe ädat tidak jang patoet Gantinja. IV. Dihilangkannja ädat Radja dan orang jang mendirikan adat Radja dalam negri Parit.

Maka oleh sebab itoelah hati perhamba sangat hiba dan merasa; maka perhamba poehoenkan dengan limpah koernia jang mahamoelia Soepaja ädat Radja negri Parit itoe berdiri djoega separti biasanja dan boleh dipakai anak tjotjoe perhamba jang tidak merosakkan  dan jang tidak terlarang oleh oendang٢ kalau boleh di perhamba mintak jang mahamoelia menoeroenkan nikmat dan rachmat soepaja salah satoe daripada anak tjotjoe di perhamba di angkat mendjadi Radja ädat dalam negri Laras Parit (Si Kabauw) dengan sapotong soerat bantoean dari Gouvernement; den perhamba berharap dengan beriboe٢ pengharapan jang mahamoelia melajangkan sapotong soerat akan djadi pertoendjoek den pengadjar bagi di perhamba orang jang hina babal miskin ini demikianlah Seripadoeka jang mahamoelia Gouverneur Generaal lebih maaloem adanja.

Tertoelis I Loeboek Si Kaping pada 21 Maart 1904

Sambah Simpoeh dengan

beriboe-riboe hormat di perhamba

kapada Laras Pensioen Parit

(Si Kabauw) afdeeling Ajer Bangis

(Tanda tangan Soetan Parhimpoenan)

Bismillahirrah Manirrahim

Alhamdoelilla hilrazi, kamoedian dari itoe ijalah ini Soatoe Patsal djalan atzal katoeroenan orang Kaja Samsoediradja toeoren dari Minangkabau dari negri Batipoeh Baroeh, ialah orang Kaja Samsoediradja datang Dari Minang Karbai djalan dari Koempoellan bersama2 dengan datoek Besar djalan di Koempoellan, berbagilah Orang Kaja Samsoediradja dengan Datoek Basar2 djalan ka goenoeng serta dengan anak Kamanakannja sampei di Loeboek Si Kaping Orang Kaja Samsoediradja Menoedjoe katapi laoet laloe ka ladang Pandjang di sitoe laloe ka Kinali bermalam di Kinali ijalah pertoewa orang Kinali itoe bergalar Soetan Moeda maka bertanjalah Soetan Moeda dari Mana Radja datang handak kamana Radja berdjalan nangko? kato: orang Kajasamsoediradja kami nangko handak mantjari tanah nan lamboek padi mandjadi mantjari negri tampat diam nan kata Soetan Moeda kalau nan itoe nan Radja tjari baiklah djalan pasir laoet Radja toeroet. Pada pagi hari berdjalanlah Orang Kaja Samsoediradja bersama dengan pengiringnja ijalah Magat Maradja serta anak Kamanakannja dan ampang lima Sati serta anak bininja. Sampei poela di di negri Si Boelahan ijalah Radja dalam negri Si Boelahan itoe bergalar Soetan Ibrahim Sjah, Maka bermalamlah Orang kaja Samoediradja di roemah Soetan Ibhrahi Sjah. Maka bertanjalah Soetan Ibrahim Sjah, dari mana Radja datang? handak kamana Radja berdjalan nangko? nagkato Orang Kaja Samsoediradja kami nangko handak mantjari tanah nan laboek Padi mandjai mantjari negri tampat diam nan kato Sotan Ibrahim Sjah: Kalau itoe nan Radja tjari baeklah ka Moeara Si Kabauw Radja (laras Parit).-Disitoe negri nan lebar, ada orang diam di sitoe bergelar Datoek rang kaja Balai.- kalau Radja handak mantjari negri disitoelah negri nan lebar; dari tapi laut sampai di Goenoeng Mahalintan; maka malam itoe  dapatlah etongan. Pada pagi hari di hantarlah ole Soetan Ibrahim Sjah hingga kampong Panindjawan: ijalah kampong Bandaharo Radjo; maka di toendjoek oleh Soetoan Ibrahim Sahlah Goenoeng Si Kabauw laloe berbalik Soetan Ibrahim Sja. Orang Kaja  Samsoediradja laloe berdjalan sampai di Moara Si Kabauw, bertemoelah dengan Datoek rang kaja Balai nan kato Datoek rang kaja Balai dari mana Radja datang handak kamana Radja berdjalan nangko. nan kato Orang kaja Samsoediradja kami nagko datang dari Minang Kabau handak mantjari tanah nan lamboek padi mandjadi mantjari negri tampat diam: Maka djawab oleh Datoek rangkaja Balai kalau itoe nan Radja tjari hambak mintaklah Radja di siko lah kita diam karna hamba beloem beradja, kerna iko negri sampai lebar dari tapi laut sampai di Goenoeng Mahalintang boleh radja hamba Radjakan hambo djadi orang toewa ädat laloe di karang soempah dan satie baharoelah orang kaja balai djadi bandaharo:

Orang kaja Sasoediradja kardjaän. Hannjalah djabatan Datoek rang Kaja Balai mamegang Pajong Gadang (pajong kerdjaän);  Magat Maradja djadi ampat Soekoe ampang lima sati djadi doebalang djabatan ampat soekoe membawak toengkat dan mandjoendjoeng limau, ampang llima Sati padang dan badil (sinapang). Kamoedian baroelah di soesoek negri kotta tinggi, datanglah Kali Madjolelo dari Minang Karbau negri Soempoer mamboeat kampoeng di hilir Kotto tinggi itoe bergalar koto tinggi ketjil. Baharoelah mandjoedjoer Orang kaja Samsoediradja ka Mandahiling ketjil kasabadolok di ambil anak Matoea Radja Namora di bawak ka Kotta Tinggi. Tataplah kerdjaan Orang Kaja Samsoediradja dalam negri si Kabau kampoeng Kotta tinggi, masa Orang kaja Samsoediradja itoe datanglah orang Pati Boeboer mamarangi dalam parang itoe beloem lagi tantoe alah manangnja orang Kota tinggi Ketjil menoetoeh kandang kampongnja, maka datanglah orang Mandahiling, manolong parang itoe ijalah bergelar Radja Naääm, dan Radja Nalela: itoe parang alahlah Orang Pati Boeboer laloe lari poelang sampai di Pati Boeboer; baharoelah baralat mamotong karbou, Radja Naääm diangkat djadi basar nantoeanja, kali Madjolelo toeroen djadi indoek pangkatnja lingkoeng aur; Kamoedian dari itoe matilah Aorang kaja Samsoediradja tinggallah anak djoendjoengannja tiga orang nan toeanja djadi kerdjaan manggantikan bapaknja ijalah bergalar orang kaja Radja Gagar nan parampoean bernama Potri Tangah jang bongsoe bergalar Chatib Katjil, Baharoelah pindah orang kaja Gagar mamboeat negri ka Goenoeng bernama kampoeng Goenoeng masa itoelah datang Radja na Chalat dari Moeko2 handak soemando kapada Putri Tangah laloe berkawinlah Putri Tangah dengan Radja Naclat itoe, masa itoe orang kaja Gagar djadi kerdjaan di kampoeng Goenoeng, datanglah Soetan Madjolelo dari Singkoewang membawak anak kamanakannja maka bertanjalah Soetan Madjolelo, Radja apa soekoe? nan kato Orang Kaja Radja Gagar kami soekoe Djambak toeroen dari Minang karbou batipoeh Baroeh nan kato Soetan Madjoleli kami nangko datang dari Singkoewang mambawek aer Satjoemaning tanah nan sakapal telah ada doea tiga negri kami masoekki di tahil tanah dan aer jang kami kawak dengan tanah dan aer jang di tapati barat djoega tanah dan aer jang kami bawak dari Singkoewang dan itoelah kami mintak kapada Radja kalau boleh ditail tanah den aer jang kami bawak dari singkoewang dengan tanah negri ini kata orang  kaja Gagar baeklah, maka di tail lah tanah den aer dari Singkoewang itoe dengan tanag den aer di negri Si Kabau itoe ijalah sama barat tidak berkoerang berlabih, djadi Soetan Madjolelo tinggallah di bawah parentah Orang kaja Radja Gagar mendjadi Basar ijalah anak bergombak oleh orang kaja Radja Gagar baroe diboeawat Soempah dan Satie oleh Orag kaja Gagar den Soetan Madjolelo.

Ijalah titah Orang Kaja Radja Gagar kapada Datoek Gadang anak datoek Rangkaja Balai adapoen itoe Radja Naääm anak toewa kapada kami den Soetan Madjolelo anak bergombak datoek Gadang djadi Bandaharo Magat Maradjo djadi ampat soekoe Oedjong lida, ampang lima Sati djadi doebalang; Kali Madjolelo Indoek Soekoe kalau ada bekardja Sapandjang ädat Maängkat Radjo: Radjo Naääm mangoegoeh agong Datoek Gadang manjaboet nama mahimbau kan galar Soetan Madjolelo kapada Sambah ampat Soekoe mamangkoe radjo ampang lima Sati mamegang padang manoeroet Kali Madjolelo manjambah bersama2 dengan Soetan Madjolelo; Kamoedian beroelah manjambah sakalian raäajat damikianlah adart kerdjaän Orang kaja Radjo Gagar di Goenoeng kamoedian dari itoe ijalah kerdjaän dig anti oleh adiknja Chatib katjil, maka di alihnja negri di kampoeng kadjai Soedaranja Putri Tangah pindah katangah Padang; Chatib katjil itoe orang akajo kampoeng kadjai (Orang kajo Samsoediradja) Kamoedian matilah kajo di kampoeng kadjai, naik kerdjaanlah Orang kajo Tangah Padang anak Potri tangah bergalar orang kajo Radjo Bagindo, Pada masa orang kaja Radja Bagindo inilah orang banjak datang.-

Adapoen Orang kaja Radja Baginda itoe tidak dianja berbini hannjalah bergoendik doea orang saorang orang Oedjoeng Gading den saorang orang Tampoes; Goendiknja orang Oedjoeng Gading itoe beranak saorang laki2 dengan Tampoes itoe beranak doea orang, saorang laki2 dan saorang perampoean dan anak orang kaja Tengah dengan orang Oedjoeng gading itoe di nikahkannja dengan kamanakannja Soedara Orang kaja di kota Radja, mati orang kaja Radja Baginda, naiek kerdjaänlah Orang kaja Samsoediradja di Kota Radja, laloe di soeroehnjalah Iparnja serta soedaranja Parampeoan, mamoedikkan batang Soengai Kalam, mentjari Tambang amas sampai di Ampaloe laloe diparboeat kampoeng Ampaloe ditjari Bandar Tambang ijalah kapala aernja batang Simpang kanan. Kamoedian mati Orang kaja Kota Radja itoe, naik kerdjaänlah Orang kaja Radja Gagar anak orang kaja Tangah Padang manggantikan Iparnja, maka tataplah negri di ampaloe terboekalah Tambang Gadang, mati orang kaja Radja Gagar ijalah jang di galar orang kaja di bawah Sarik kerdjaännja digantikan oleh adiknja bergelar Orang kaja Atas Lawas karna anak Orang kaja Radja Gagar lagi ketjil soedah diberi galar Orang kaja Samsoediradja dan orang kaja Atas Lawas diamnja poen di Atas Lawas, tetapi kerdjaännja di Ampaloe djoega tidak berapa lama orang kaja Atas Lawas kerdjaän matilah dianja, maka kerdjaanja diganti oleh Orang kaja Samsoediradja anak orang kaja Radja Gagar, jang di galar Orang kaja di bawah kijau masa Orang kaja Samsoe di Radja itoelah berdiri kampoeng Loeboek Gadang den kam: Simpang den kam. Aer kamoeming den kam Danau di bari pangkat pada orang Danau bergalar Radja Sampono den sakalian orang di oeloe saperti Lapoe den Pagambiran den Oloe Lapoe den Tambang Padang. Kamoedian matilah Orang kaja Samsoediradja digalar orang dianja Orang kaja di bawah kijau kerna koeboernja di bawah kijau, kerdjaannja di ganti Orang kaja Saroeng Besar, kerdjaannja diganti oleh kamanakannja bergalar Orang kaja Radja Gagar2 masa itoe negri sangat soesah kerna banjak parang djangak den tjoeri maling poen djadi.

Kamoedian mati Orang kaja Radja Gagar (bapak sako) itoe kerdjaannja diganti oleh Toeankoe Basar aer batoe, masa itoe didirikan kamp. djoewäl den kamp. Bandar den Limau Soendai den kamp. menganang (Batang Lapoe). Kamoedian dari itoe maka datang lah kampani Inggris memarangi kamp. aerbatoe tiga moesim lamanja. Baharoe lah beroetjap (berdamai) maka di kasi kampani Inggris Toewankoe Basar Ajerbatoe satoe Marijam basi den dapat gadji sapoeloe rijal satoe boelan, tidak berapa lamanja kira2 ada anam boelan atau todjoeh moesim bertoekarlah kampani Inggris dengan kampoani belanda, dalam itoe datanglah parentah Bondjol ijaitoe Toewankoe Imam. Maka Toeankoe Basar Ajer Batoe poen soeroeh boenoehnja sakalian Radja jang gagah2 habih diboenoeh oleh Bondjol. Kamoedian kira2 ada doewa belas moesim baharoelah masoek kampani balanda menolong negri Parit mentjari kaadilan mandirikan ädat den limbago maka sampeilah kampani belanda dalam negri Parit di pareltainjalah anak tjoetjoe Orang kaja Samsoediradja jang akan diangkat kerdjaän di dalam laras Si Kabau; Maka dapatlah Soetan Chalipah ijalah di angkat djadi Radja kerna Soetan Chalipah itoe anak Poetri Seri Banoen itoe adiknja bernama Potri Seri Banoewa anaknja 2 orang, Soetan kanaikan den Soetan Azal. anak Potri Seri Banoen 2 orang, Soetan Chalipah den Radja Bagindo itoelah kemenakan Toeankoe Basar jang diboenoeh orang Bondjol, di angkat kampanilah Soetan Chalipah djadi Radja dalam laras Si Kabau kampoen Parit begalar Toeankoe Batoe, den laloe di bawak kampani mamarangi Biondjol, serta skalian hamba rajat dalam laras Parit, Soedah kalah Bondjol baharoe poelan ka Parit tatablah kerdjaan Toeankoe Basar Soetan Chalipah. Kamoedian datanglah orang Bondjol berdjangak ka negri Pasaman, maka jang di Pertoean mintak tolong sama Gouvernement, maka Toeankoe Basar Soetan Chalipah  di bawak poela oleh Gouvenement berdjago dalam negri Pasaman di bawak lagi sampei di Rau sampei di Loeboek I Kaping kamoedian poelang di Parit.

            Adapoen Soetan Chalipah tidak ada soedaranja perampoean: Moepakatlah dianja ampat, Soetan Chalipah Soetan kanaikan den Radja Azal den Radja Baginda; den mandjoedjoerlah Radja Baginda di ambil perampoean anak Radjo Perlagoetan kampoeng Si Poerwak bergaar Potri Seri negri ijalah beranak 2 orang jang toewa bernama Soetan Perhimpoenan jang  bongso bernama Potri Maligai, maka mintak berantilah Toeankoe Soetan Chalipah, moefakatlah negri mentjarikan gantinja kerna Toeankoe Basar Soetan Chalipah handak pergi ka Mekah ijalah adiknja Radja Baginda djadi ganti kerdjaän Toeankoe Basar, den digalar Toeankoe Basar Radja Baginda, laloe di kasi Goevernement belanda Besluit (Soerat angkatan). Tatablah Toeankoe Basar Radja Baginda mamegang parentah negri Si Kabau di kampoeng Parit Selamat baik sadja tidak soeatoe apa jang salah, maka Toeankoe Basar Radja Baginda handak pergi ka Mekah maka Toeankoe Basar Radja Baginda mintak berrenti dengan baek, djadi gantinja Toeankoe Basar Radja Azal; kira2 7 moesim Radja Azal dianja mintak beranti; gantinja sajalah Soetan Perhimpoenan anak djoedjoeran Radja Baginda itoe, kerna saja Soetan Perhimpoenan beloem sampai oemoer Datoek Gadang Si Badoeakin djadi wakil masa itoe habis binasalah negri Parit kerna Dt G. itoe tidak tahoe mamarentah kamp.2 jang djaoeh dari laboeh di Pindahkan den mintak Oepah sama toean Asistent 2 orang satoe nama Si Karim satoe nama Si Pindah itoe kamp.2 di bakar: 1. kamp. Pagambiran 2 kamp. T. Padang 3. Oeloe lapoe 4. aer Basoeng 5. kamp. Djoeal 6Poelau aer 7. Kota Radjo; Kamoedian Toeankoe Basar Radja Baginda Poelang dari Makah, pergi mengadab toean Asistent Resident Panderpeld: mengatakan negri roepanja akan roesak anak hamba Soetan Perhimponean beloem sampai oemoer, kata itoe toean baek Toeankoe Hadji dahoeloe malakoekan pakerdjaän samantara Soetan Perhimpoenan beloem besar. Ada kira 4 tahoen di belakang itoe, maka naik kerdjaan den mamarentahlah hamba dengan Besluit dari Gouvernement, dari Moeda sampei toewa melakoekan panitahan Gouvernement sampei sekarang hamba dapat pensioen dari Gouvernement f. 12-50 saboelan, lamanja pegang pakerdjaan itoe + 27 tahoen, den datanglah  Kontroleur Ajer Bangis van Haster, Rapat sakalian Penghoeloe2 Indoek soekoe Imam chatib orang2 bangsawan di laras Parit, mamilih waris hamba akan ganti hamba ijaäni anak djodjoeran hamba jang solong rnama Zeifoedin gelar Orang kaja Samsoe diradja soedah pintar sikola den patoet akal den boedinja boeat djadi toeankoe laras; Satoe lagi nama Si Ketjiek lagi ketjil dalam sikola: djadi di hoendi 11 orang penghoeloe2 mintak Zeifoedin den 8 orang mintak Siketjek, den ditoelis toean Kontroleur dalam Soerat hoendian laloe toean Kontroleur pergi ka Oedjoeng Gading. Bagimana den apa sebabnja? Saja tidak tahoe lagi. Sakoenjoeng2 datang Besluit dari Padang Si Ketjek jang terpilih djadi ganti Toeankoe Laras, Si Samsam galar Dt Gadang djadi Wakil si Ketjek, Kamoedian saja mintak sama toean Kontroleur Besluit Si Ketjek Bagima Besluit Dt. Gadang djoewa, den kata toean Kontroleur djikalau Dt Gadang tjilak Si ketjek tidak toeroet. Dan moela2 itoe gadji diberi Dt Gadang sama Si Ketjek f. 10. saboelan, ada kira 3 boelan. Soedah itoe tidak Si Ketjek dapat lagi.- den Dt Gadang sekarang soeda beranti (tjilaka) den itoe pangkat di wakil kan Gouvernement kapada Toeankoe Laras Oedjoeng Gading, roepa2 nja Hilang sadja nama Si Ketjek itoe, den saperti lah hilang dengan adat limbago kerdjaan anak tjoetjoe Orang kaja Samsoediradja Radja negri Si Kabau laras Parit.

            Sabelah ada katarangan dari toeroen toemoeroenm, den katerangan anak djoedjoehan hamba.

Adapoen anak djoedjoeran hamba jang laki2 1. Zeepoedin 2. Si Ketjek.

Itoe Zeefoeding sekarang di Loeboek Si Kaping Se ketjek di Padang.

Perampoean 1 Siti Navoeri 2 Siti Nanggonden Ganto Sari 3. Siti Talang Panilo dan anak2nja 3 orang laki2 1. Darman Sjah.

            Dengan limpah kornia daulat Gouvernement akan mendjadikan den mendirikan salah satoe waris saja ini soepaja adat den kerdjaan itoe djangan hilang. saja harap dengan Bisluit dari Gouvernement djoewa mengapit sakalian adat2 kerdjaan itoe soepaja berdiri dengan santosanja taoesah dengan bergadji.

Damikian Seripadoeka Gouverneur Generaal adanja.

                                    Parit Ajer Bangis Padangsche Bendenlanden pada 22/8 1903.

Dengan segala Hormat.

(tanda tangan)

Soetan Perhimpoenan

Inilah galar orang2 djadi Radja toeroen toemoeroen waris djowa di dalam negri Parit

  1. Orang Kaja Sjamsoediradja.
  2. Orang  -,,- Gagar
  3. Chatib ketjil
  4. Orang Kaja Tangah Padang
  5.   -,,-     -,,-   Kota Radja
  6.   -,,-     -,,-   di Bawah Sarik
  7.   -,,-     -,,-   Atas Lawas
  8.   -,,-     -,,-   di bawah Kijau
  9.   -,,-     -,,-   Saroeng Besar
  10.   -,,-     -,,-   bapak Sako
  11.   -,,-     -,,-   Toeankoe Basar di antak Orang Bondjol
  12. Soetan Chalipah angkatan Gouvernement kompani
  13. Radja Baginda Besluit dari Gouvernement
  14. Radja Azal       idem     Gadji f. 50 saboelan
  15. Saja Soetan Perhimpoenan        idem          sekarang pensioen f. 12,50 saboelan.