Month: September 2021

Konflik Keluarga Kerajaan dan Pembuatan Silsilah atau Ranji

Sejak hari-hari pertama Era Reformasi, raja-raja mendapat tempat lagi di Indonesia umumnya dan di Sumatra Barat khususnya. Banyak raja yang dinobatkan atau banyak istana yang dibangun baru. Asosiasi-asosiasi raja juga bermunculan. Sayangnya, kebangkitan raja-raja ini – umumnya – juga diringi oleh perselisihan antarsesama angota keluarga mereka. Ada saling klaim dari anggota-anggota keluarga kerajaan tersebut, saling klaim tentang siapa yang paling berhak menyandang gelar raja, yang dipertuan, daulat, atau gelar-gelar lain yang mereka lekatkan atau dilekatkan pada mereka.

Menariknya, dalam proses saling klaim tersebut masing-masing pihak menghadirkan kisah sejarah, silsilah atau ranji mereka. Maka muncullah sejumlah rekonstruksi sejarah, silsilah atau ranji dari berbagai keluarga kerajaan tersebut.

Gejala seperti ini bukan saja muncul pada waktu belakangan, namun juga terjadi di masa lampau. Bisa dikatakan, konflik antarkerabat kerajaan atau kedatuan sangat lazim terjadi di masa silam. Bahkan hampir tidak ada kerajaan atau kedatuan yang tidak pernah mengalami konflik keluarga. Tidak jarang konflik itu berakhir dengan perang terbuka, saling bunuh atau mengadu atau minta bantuan pada pihak lain.

Mengadu atau minta bantuan kepada pihak asing nampaknya juga sudah sangat lazim di kalangan keluarga kerajaan. Pemerintah kolonial adalah salah satu pihak asing yang dimaksud. Di samping banyak akibat negatif, tentu ada aspek positifnya dari ‘kerja sama’ antara pihak kerajaan dengan pemerintah kolonial itu. Salah satu dampak positif yang dimaksud adalah tersimpannya arsip ‘kerja sama’ tersebut.

Ada banyak surat pengaduan atau permohonan bantuan dari keluaga kerajaan kepada pemerintah kolonial, termasuk kepada Gubernur Jendral Hindia Belanda. Isi surat tersebut bermacam ragam, salah satu diantaranya adalah minta diakui atau diangkat sebagai raja. Tidak jarang, surat permohonan itu disertai dengan lampiran yang berisikan keterangan tentang lebih berhaknya  pihak yang meminta bantuan dibandingkan dengan pihak yang lain. Keterangan itu umumnya disajikan dalam kisah sejarah, silsilah atau ranji yang bersangkutan. Termasuk juga keterangan mengenai berbagai kekurangan, kesalahan atau perbuatan jahat yang dilakukan pihak lain terhadap yang membuat surat.

Dari segi sejarah, surat-surat yang dikirimkan kepada penguasa tertinggi Hindia Belanda itu sangat penting artinya. Dari surat itu kita bisa mengetahui banyak hal berkenaan dengan keluarga kerajaan, sejarah keluarga kerajaan, bahkan juga sejarah daerah (lokal) di mana kerajaan itu berada. Informasi ini sangat tinggi nilainya untuk merekonstruksi sejarah keluarga kerajaan tersebut khususnya sejarah lokal di mana kerajaan tersebut berada. Di samping itu, informasi ini juga sangat penting artinya bagi kalangan linguis untuk mengkaji berbagai hal yang berhubungan dengan gaya berbahasa, kaidah berbahasa, dlsb. dalam dunia tulis-menulis tempo doeloe.

Berikut ini adalah salah satu surat yang berisikan konflik antarkerabat kerajaan dan lampirannya berupa kisah sejarah serta silsilah atau ranji keturunan yang sangat kaya akan informasi historis dan aspek-aspek kebahasaan yang bisa dikaji lebih lanjut oleh sejarawan dan ahli bahasa.

Mengadab!

Kabawah dauli Seripadoeka jang mahamoelia

Toean Besar Gouverneur Generaal jang kapala kapala koeasa

mamarentahkan Nederland’s Hindia bertachta

die

      Buitenzorg

Dengan segala hormat di perhamba saorang melajoe nama Soetan Perhimpoenan gelar Toeankoe Besar soekoe Djambak kapala Laras Parit (Si Kabouw) afdeeling Ajer Bangis jang soedah pensioen; menjambahkan sapoetjoek rekest den 1 boeah soerat tambo katoeroenan kerdjaan Radja negri Parit, baserta mamoehoenkan permintaan kebawah talapakkan Seripedoeka jang mahamoelia Saperti perhamba terangkan di bawah ini; jaitoe kerdjaan Radja negri Parit itoe toeroen tamoeroen hingga sampei pada perhamba ini den djoea perhamba brenti di hoendi ganti perhamba anak perhamba nama Si Ketjik dapat besluit dari Toean Besar Padang; sebab itoe Si Ketjik misi ketjil lagi Datoek Gadang nama Si Samsan djadi wakilnja. Bersama ini perhamba perikatkan salinannja Soerat Bisluit anak perhamba nama Si Kitjik itoe. Djadi sekarang Dt. Gadang soedah berenti (oenslahe) maka nama anak perhamba itoe hilang sahadja; Dan naik kapala Laras Oedjoeng Gading mendjadi wakil Laras Parit, maka segala adat Radja negri Parit sekarang telah mati den hilang: Sabelah ijaáni: I. Kakoewasaän mangawinkan orang jang tidak berwali. Selama Radja Parit djoega jang mengawinkan sekarang I ambil koeasa sahadja oleh Toeankoe Laras Oedjoeng Gading. II. Di Gantinja Imam Chatib bilal pegawai ädat dengan tidak patoetnja. III. meengganti dan maängkat pengholoe ädat tidak jang patoet Gantinja. IV. Dihilangkannja ädat Radja dan orang jang mendirikan adat Radja dalam negri Parit.

Maka oleh sebab itoelah hati perhamba sangat hiba dan merasa; maka perhamba poehoenkan dengan limpah koernia jang mahamoelia Soepaja ädat Radja negri Parit itoe berdiri djoega separti biasanja dan boleh dipakai anak tjotjoe perhamba jang tidak merosakkan  dan jang tidak terlarang oleh oendang٢ kalau boleh di perhamba mintak jang mahamoelia menoeroenkan nikmat dan rachmat soepaja salah satoe daripada anak tjotjoe di perhamba di angkat mendjadi Radja ädat dalam negri Laras Parit (Si Kabauw) dengan sapotong soerat bantoean dari Gouvernement; den perhamba berharap dengan beriboe٢ pengharapan jang mahamoelia melajangkan sapotong soerat akan djadi pertoendjoek den pengadjar bagi di perhamba orang jang hina babal miskin ini demikianlah Seripadoeka jang mahamoelia Gouverneur Generaal lebih maaloem adanja.

Tertoelis I Loeboek Si Kaping pada 21 Maart 1904

Sambah Simpoeh dengan

beriboe-riboe hormat di perhamba

kapada Laras Pensioen Parit

(Si Kabauw) afdeeling Ajer Bangis

(Tanda tangan Soetan Parhimpoenan)

Bismillahirrah Manirrahim

Alhamdoelilla hilrazi, kamoedian dari itoe ijalah ini Soatoe Patsal djalan atzal katoeroenan orang Kaja Samsoediradja toeoren dari Minangkabau dari negri Batipoeh Baroeh, ialah orang Kaja Samsoediradja datang Dari Minang Karbai djalan dari Koempoellan bersama2 dengan datoek Besar djalan di Koempoellan, berbagilah Orang Kaja Samsoediradja dengan Datoek Basar2 djalan ka goenoeng serta dengan anak Kamanakannja sampei di Loeboek Si Kaping Orang Kaja Samsoediradja Menoedjoe katapi laoet laloe ka ladang Pandjang di sitoe laloe ka Kinali bermalam di Kinali ijalah pertoewa orang Kinali itoe bergalar Soetan Moeda maka bertanjalah Soetan Moeda dari Mana Radja datang handak kamana Radja berdjalan nangko? kato: orang Kajasamsoediradja kami nangko handak mantjari tanah nan lamboek padi mandjadi mantjari negri tampat diam nan kata Soetan Moeda kalau nan itoe nan Radja tjari baiklah djalan pasir laoet Radja toeroet. Pada pagi hari berdjalanlah Orang Kaja Samsoediradja bersama dengan pengiringnja ijalah Magat Maradja serta anak Kamanakannja dan ampang lima Sati serta anak bininja. Sampei poela di di negri Si Boelahan ijalah Radja dalam negri Si Boelahan itoe bergalar Soetan Ibrahim Sjah, Maka bermalamlah Orang kaja Samoediradja di roemah Soetan Ibhrahi Sjah. Maka bertanjalah Soetan Ibrahim Sjah, dari mana Radja datang? handak kamana Radja berdjalan nangko? nagkato Orang Kaja Samsoediradja kami nangko handak mantjari tanah nan laboek Padi mandjai mantjari negri tampat diam nan kato Sotan Ibrahim Sjah: Kalau itoe nan Radja tjari baeklah ka Moeara Si Kabauw Radja (laras Parit).-Disitoe negri nan lebar, ada orang diam di sitoe bergelar Datoek rang kaja Balai.- kalau Radja handak mantjari negri disitoelah negri nan lebar; dari tapi laut sampai di Goenoeng Mahalintan; maka malam itoe  dapatlah etongan. Pada pagi hari di hantarlah ole Soetan Ibrahim Sjah hingga kampong Panindjawan: ijalah kampong Bandaharo Radjo; maka di toendjoek oleh Soetoan Ibrahim Sahlah Goenoeng Si Kabauw laloe berbalik Soetan Ibrahim Sja. Orang Kaja  Samsoediradja laloe berdjalan sampai di Moara Si Kabauw, bertemoelah dengan Datoek rang kaja Balai nan kato Datoek rang kaja Balai dari mana Radja datang handak kamana Radja berdjalan nangko. nan kato Orang kaja Samsoediradja kami nagko datang dari Minang Kabau handak mantjari tanah nan lamboek padi mandjadi mantjari negri tampat diam: Maka djawab oleh Datoek rangkaja Balai kalau itoe nan Radja tjari hambak mintaklah Radja di siko lah kita diam karna hamba beloem beradja, kerna iko negri sampai lebar dari tapi laut sampai di Goenoeng Mahalintang boleh radja hamba Radjakan hambo djadi orang toewa ädat laloe di karang soempah dan satie baharoelah orang kaja balai djadi bandaharo:

Orang kaja Sasoediradja kardjaän. Hannjalah djabatan Datoek rang Kaja Balai mamegang Pajong Gadang (pajong kerdjaän);  Magat Maradja djadi ampat Soekoe ampang lima sati djadi doebalang djabatan ampat soekoe membawak toengkat dan mandjoendjoeng limau, ampang llima Sati padang dan badil (sinapang). Kamoedian baroelah di soesoek negri kotta tinggi, datanglah Kali Madjolelo dari Minang Karbau negri Soempoer mamboeat kampoeng di hilir Kotto tinggi itoe bergalar koto tinggi ketjil. Baharoelah mandjoedjoer Orang kaja Samsoediradja ka Mandahiling ketjil kasabadolok di ambil anak Matoea Radja Namora di bawak ka Kotta Tinggi. Tataplah kerdjaan Orang Kaja Samsoediradja dalam negri si Kabau kampoeng Kotta tinggi, masa Orang kaja Samsoediradja itoe datanglah orang Pati Boeboer mamarangi dalam parang itoe beloem lagi tantoe alah manangnja orang Kota tinggi Ketjil menoetoeh kandang kampongnja, maka datanglah orang Mandahiling, manolong parang itoe ijalah bergelar Radja Naääm, dan Radja Nalela: itoe parang alahlah Orang Pati Boeboer laloe lari poelang sampai di Pati Boeboer; baharoelah baralat mamotong karbou, Radja Naääm diangkat djadi basar nantoeanja, kali Madjolelo toeroen djadi indoek pangkatnja lingkoeng aur; Kamoedian dari itoe matilah Aorang kaja Samsoediradja tinggallah anak djoendjoengannja tiga orang nan toeanja djadi kerdjaan manggantikan bapaknja ijalah bergalar orang kaja Radja Gagar nan parampoean bernama Potri Tangah jang bongsoe bergalar Chatib Katjil, Baharoelah pindah orang kaja Gagar mamboeat negri ka Goenoeng bernama kampoeng Goenoeng masa itoelah datang Radja na Chalat dari Moeko2 handak soemando kapada Putri Tangah laloe berkawinlah Putri Tangah dengan Radja Naclat itoe, masa itoe orang kaja Gagar djadi kerdjaan di kampoeng Goenoeng, datanglah Soetan Madjolelo dari Singkoewang membawak anak kamanakannja maka bertanjalah Soetan Madjolelo, Radja apa soekoe? nan kato Orang Kaja Radja Gagar kami soekoe Djambak toeroen dari Minang karbou batipoeh Baroeh nan kato Soetan Madjoleli kami nangko datang dari Singkoewang mambawek aer Satjoemaning tanah nan sakapal telah ada doea tiga negri kami masoekki di tahil tanah dan aer jang kami kawak dengan tanah dan aer jang di tapati barat djoega tanah dan aer jang kami bawak dari Singkoewang dan itoelah kami mintak kapada Radja kalau boleh ditail tanah den aer jang kami bawak dari singkoewang dengan tanah negri ini kata orang  kaja Gagar baeklah, maka di tail lah tanah den aer dari Singkoewang itoe dengan tanag den aer di negri Si Kabau itoe ijalah sama barat tidak berkoerang berlabih, djadi Soetan Madjolelo tinggallah di bawah parentah Orang kaja Radja Gagar mendjadi Basar ijalah anak bergombak oleh orang kaja Radja Gagar baroe diboeawat Soempah dan Satie oleh Orag kaja Gagar den Soetan Madjolelo.

Ijalah titah Orang Kaja Radja Gagar kapada Datoek Gadang anak datoek Rangkaja Balai adapoen itoe Radja Naääm anak toewa kapada kami den Soetan Madjolelo anak bergombak datoek Gadang djadi Bandaharo Magat Maradjo djadi ampat soekoe Oedjong lida, ampang lima Sati djadi doebalang; Kali Madjolelo Indoek Soekoe kalau ada bekardja Sapandjang ädat Maängkat Radjo: Radjo Naääm mangoegoeh agong Datoek Gadang manjaboet nama mahimbau kan galar Soetan Madjolelo kapada Sambah ampat Soekoe mamangkoe radjo ampang lima Sati mamegang padang manoeroet Kali Madjolelo manjambah bersama2 dengan Soetan Madjolelo; Kamoedian beroelah manjambah sakalian raäajat damikianlah adart kerdjaän Orang kaja Radjo Gagar di Goenoeng kamoedian dari itoe ijalah kerdjaän dig anti oleh adiknja Chatib katjil, maka di alihnja negri di kampoeng kadjai Soedaranja Putri Tangah pindah katangah Padang; Chatib katjil itoe orang akajo kampoeng kadjai (Orang kajo Samsoediradja) Kamoedian matilah kajo di kampoeng kadjai, naik kerdjaanlah Orang kajo Tangah Padang anak Potri tangah bergalar orang kajo Radjo Bagindo, Pada masa orang kaja Radja Bagindo inilah orang banjak datang.-

Adapoen Orang kaja Radja Baginda itoe tidak dianja berbini hannjalah bergoendik doea orang saorang orang Oedjoeng Gading den saorang orang Tampoes; Goendiknja orang Oedjoeng Gading itoe beranak saorang laki2 dengan Tampoes itoe beranak doea orang, saorang laki2 dan saorang perampoean dan anak orang kaja Tengah dengan orang Oedjoeng gading itoe di nikahkannja dengan kamanakannja Soedara Orang kaja di kota Radja, mati orang kaja Radja Baginda, naiek kerdjaänlah Orang kaja Samsoediradja di Kota Radja, laloe di soeroehnjalah Iparnja serta soedaranja Parampeoan, mamoedikkan batang Soengai Kalam, mentjari Tambang amas sampai di Ampaloe laloe diparboeat kampoeng Ampaloe ditjari Bandar Tambang ijalah kapala aernja batang Simpang kanan. Kamoedian mati Orang kaja Kota Radja itoe, naik kerdjaänlah Orang kaja Radja Gagar anak orang kaja Tangah Padang manggantikan Iparnja, maka tataplah negri di ampaloe terboekalah Tambang Gadang, mati orang kaja Radja Gagar ijalah jang di galar orang kaja di bawah Sarik kerdjaännja digantikan oleh adiknja bergelar Orang kaja Atas Lawas karna anak Orang kaja Radja Gagar lagi ketjil soedah diberi galar Orang kaja Samsoediradja dan orang kaja Atas Lawas diamnja poen di Atas Lawas, tetapi kerdjaännja di Ampaloe djoega tidak berapa lama orang kaja Atas Lawas kerdjaän matilah dianja, maka kerdjaanja diganti oleh Orang kaja Samsoediradja anak orang kaja Radja Gagar, jang di galar Orang kaja di bawah kijau masa Orang kaja Samsoe di Radja itoelah berdiri kampoeng Loeboek Gadang den kam: Simpang den kam. Aer kamoeming den kam Danau di bari pangkat pada orang Danau bergalar Radja Sampono den sakalian orang di oeloe saperti Lapoe den Pagambiran den Oloe Lapoe den Tambang Padang. Kamoedian matilah Orang kaja Samsoediradja digalar orang dianja Orang kaja di bawah kijau kerna koeboernja di bawah kijau, kerdjaannja di ganti Orang kaja Saroeng Besar, kerdjaannja diganti oleh kamanakannja bergalar Orang kaja Radja Gagar2 masa itoe negri sangat soesah kerna banjak parang djangak den tjoeri maling poen djadi.

Kamoedian mati Orang kaja Radja Gagar (bapak sako) itoe kerdjaannja diganti oleh Toeankoe Basar aer batoe, masa itoe didirikan kamp. djoewäl den kamp. Bandar den Limau Soendai den kamp. menganang (Batang Lapoe). Kamoedian dari itoe maka datang lah kampani Inggris memarangi kamp. aerbatoe tiga moesim lamanja. Baharoe lah beroetjap (berdamai) maka di kasi kampani Inggris Toewankoe Basar Ajerbatoe satoe Marijam basi den dapat gadji sapoeloe rijal satoe boelan, tidak berapa lamanja kira2 ada anam boelan atau todjoeh moesim bertoekarlah kampani Inggris dengan kampoani belanda, dalam itoe datanglah parentah Bondjol ijaitoe Toewankoe Imam. Maka Toeankoe Basar Ajer Batoe poen soeroeh boenoehnja sakalian Radja jang gagah2 habih diboenoeh oleh Bondjol. Kamoedian kira2 ada doewa belas moesim baharoelah masoek kampani balanda menolong negri Parit mentjari kaadilan mandirikan ädat den limbago maka sampeilah kampani belanda dalam negri Parit di pareltainjalah anak tjoetjoe Orang kaja Samsoediradja jang akan diangkat kerdjaän di dalam laras Si Kabau; Maka dapatlah Soetan Chalipah ijalah di angkat djadi Radja kerna Soetan Chalipah itoe anak Poetri Seri Banoen itoe adiknja bernama Potri Seri Banoewa anaknja 2 orang, Soetan kanaikan den Soetan Azal. anak Potri Seri Banoen 2 orang, Soetan Chalipah den Radja Bagindo itoelah kemenakan Toeankoe Basar jang diboenoeh orang Bondjol, di angkat kampanilah Soetan Chalipah djadi Radja dalam laras Si Kabau kampoen Parit begalar Toeankoe Batoe, den laloe di bawak kampani mamarangi Biondjol, serta skalian hamba rajat dalam laras Parit, Soedah kalah Bondjol baharoe poelan ka Parit tatablah kerdjaan Toeankoe Basar Soetan Chalipah. Kamoedian datanglah orang Bondjol berdjangak ka negri Pasaman, maka jang di Pertoean mintak tolong sama Gouvernement, maka Toeankoe Basar Soetan Chalipah  di bawak poela oleh Gouvenement berdjago dalam negri Pasaman di bawak lagi sampei di Rau sampei di Loeboek I Kaping kamoedian poelang di Parit.

            Adapoen Soetan Chalipah tidak ada soedaranja perampoean: Moepakatlah dianja ampat, Soetan Chalipah Soetan kanaikan den Radja Azal den Radja Baginda; den mandjoedjoerlah Radja Baginda di ambil perampoean anak Radjo Perlagoetan kampoeng Si Poerwak bergaar Potri Seri negri ijalah beranak 2 orang jang toewa bernama Soetan Perhimpoenan jang  bongso bernama Potri Maligai, maka mintak berantilah Toeankoe Soetan Chalipah, moefakatlah negri mentjarikan gantinja kerna Toeankoe Basar Soetan Chalipah handak pergi ka Mekah ijalah adiknja Radja Baginda djadi ganti kerdjaän Toeankoe Basar, den digalar Toeankoe Basar Radja Baginda, laloe di kasi Goevernement belanda Besluit (Soerat angkatan). Tatablah Toeankoe Basar Radja Baginda mamegang parentah negri Si Kabau di kampoeng Parit Selamat baik sadja tidak soeatoe apa jang salah, maka Toeankoe Basar Radja Baginda handak pergi ka Mekah maka Toeankoe Basar Radja Baginda mintak berrenti dengan baek, djadi gantinja Toeankoe Basar Radja Azal; kira2 7 moesim Radja Azal dianja mintak beranti; gantinja sajalah Soetan Perhimpoenan anak djoedjoeran Radja Baginda itoe, kerna saja Soetan Perhimpoenan beloem sampai oemoer Datoek Gadang Si Badoeakin djadi wakil masa itoe habis binasalah negri Parit kerna Dt G. itoe tidak tahoe mamarentah kamp.2 jang djaoeh dari laboeh di Pindahkan den mintak Oepah sama toean Asistent 2 orang satoe nama Si Karim satoe nama Si Pindah itoe kamp.2 di bakar: 1. kamp. Pagambiran 2 kamp. T. Padang 3. Oeloe lapoe 4. aer Basoeng 5. kamp. Djoeal 6Poelau aer 7. Kota Radjo; Kamoedian Toeankoe Basar Radja Baginda Poelang dari Makah, pergi mengadab toean Asistent Resident Panderpeld: mengatakan negri roepanja akan roesak anak hamba Soetan Perhimponean beloem sampai oemoer, kata itoe toean baek Toeankoe Hadji dahoeloe malakoekan pakerdjaän samantara Soetan Perhimpoenan beloem besar. Ada kira 4 tahoen di belakang itoe, maka naik kerdjaan den mamarentahlah hamba dengan Besluit dari Gouvernement, dari Moeda sampei toewa melakoekan panitahan Gouvernement sampei sekarang hamba dapat pensioen dari Gouvernement f. 12-50 saboelan, lamanja pegang pakerdjaan itoe + 27 tahoen, den datanglah  Kontroleur Ajer Bangis van Haster, Rapat sakalian Penghoeloe2 Indoek soekoe Imam chatib orang2 bangsawan di laras Parit, mamilih waris hamba akan ganti hamba ijaäni anak djodjoeran hamba jang solong rnama Zeifoedin gelar Orang kaja Samsoe diradja soedah pintar sikola den patoet akal den boedinja boeat djadi toeankoe laras; Satoe lagi nama Si Ketjiek lagi ketjil dalam sikola: djadi di hoendi 11 orang penghoeloe2 mintak Zeifoedin den 8 orang mintak Siketjek, den ditoelis toean Kontroleur dalam Soerat hoendian laloe toean Kontroleur pergi ka Oedjoeng Gading. Bagimana den apa sebabnja? Saja tidak tahoe lagi. Sakoenjoeng2 datang Besluit dari Padang Si Ketjek jang terpilih djadi ganti Toeankoe Laras, Si Samsam galar Dt Gadang djadi Wakil si Ketjek, Kamoedian saja mintak sama toean Kontroleur Besluit Si Ketjek Bagima Besluit Dt. Gadang djoewa, den kata toean Kontroleur djikalau Dt Gadang tjilak Si ketjek tidak toeroet. Dan moela2 itoe gadji diberi Dt Gadang sama Si Ketjek f. 10. saboelan, ada kira 3 boelan. Soedah itoe tidak Si Ketjek dapat lagi.- den Dt Gadang sekarang soeda beranti (tjilaka) den itoe pangkat di wakil kan Gouvernement kapada Toeankoe Laras Oedjoeng Gading, roepa2 nja Hilang sadja nama Si Ketjek itoe, den saperti lah hilang dengan adat limbago kerdjaan anak tjoetjoe Orang kaja Samsoediradja Radja negri Si Kabau laras Parit.

            Sabelah ada katarangan dari toeroen toemoeroenm, den katerangan anak djoedjoehan hamba.

Adapoen anak djoedjoeran hamba jang laki2 1. Zeepoedin 2. Si Ketjek.

Itoe Zeefoeding sekarang di Loeboek Si Kaping Se ketjek di Padang.

Perampoean 1 Siti Navoeri 2 Siti Nanggonden Ganto Sari 3. Siti Talang Panilo dan anak2nja 3 orang laki2 1. Darman Sjah.

            Dengan limpah kornia daulat Gouvernement akan mendjadikan den mendirikan salah satoe waris saja ini soepaja adat den kerdjaan itoe djangan hilang. saja harap dengan Bisluit dari Gouvernement djoewa mengapit sakalian adat2 kerdjaan itoe soepaja berdiri dengan santosanja taoesah dengan bergadji.

Damikian Seripadoeka Gouverneur Generaal adanja.

                                    Parit Ajer Bangis Padangsche Bendenlanden pada 22/8 1903.

Dengan segala Hormat.

(tanda tangan)

Soetan Perhimpoenan

Inilah galar orang2 djadi Radja toeroen toemoeroen waris djowa di dalam negri Parit

  1. Orang Kaja Sjamsoediradja.
  2. Orang  -,,- Gagar
  3. Chatib ketjil
  4. Orang Kaja Tangah Padang
  5.   -,,-     -,,-   Kota Radja
  6.   -,,-     -,,-   di Bawah Sarik
  7.   -,,-     -,,-   Atas Lawas
  8.   -,,-     -,,-   di bawah Kijau
  9.   -,,-     -,,-   Saroeng Besar
  10.   -,,-     -,,-   bapak Sako
  11.   -,,-     -,,-   Toeankoe Basar di antak Orang Bondjol
  12. Soetan Chalipah angkatan Gouvernement kompani
  13. Radja Baginda Besluit dari Gouvernement
  14. Radja Azal       idem     Gadji f. 50 saboelan
  15. Saja Soetan Perhimpoenan        idem          sekarang pensioen f. 12,50 saboelan.

Surat Minta Bantuan Keuangan Si Karatas Kepada Gubernur Jendral Hindia Belanda dan Kisah Saksi Sejarah Perang Padri di Rao

Segera setelah Perang Padri usai banyak Urang Awak yang membuat surat kepada Gubernur Jendral Hindia Belada atau Gubernur Sumatra’s Westkust. Sebagian besar surat tersebut berisikan permohonan minta bantuan (keuangan) atau minta jabatan. Salah satu yang menarik dari surat-surat itu adalah disebut-sebutnya jasa penulis surat atau pihak keluarga penulis surat (baik ayah atau suami) kepada Belanda selama Perang Padri.

Ada dua pola penulisan surat itu. Pertama, permintaan bantuan disatukan dengan cerita tentang bantuan diri (atau keluarga) kepada Belanda. Kedua, surat permintaan bantuan dipisahkan dengan cerita tentang bantuan kepada Belanda. Dengan kata lain, cerita tentang bantuan diri kepada Belanda dijadikan sebagai lampiran.

Para penulis surat tersebut terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari kerabat Kerajaan Pagaruyung, para penghulu, hingga masyarakat biasa. Berikut ini adalah salah satu surat yang dibuat oleh ‘orang biasa’, seorang janda berusia 94 tahun, yang suaminya berperan besar dalam membantu tentara Belanda saat terdesak dan nyaris dihabisi oleh kaum Padri di Rao.

Ada banyak informasi dan pengetahuan yang bisa diperoleh dari surat ini. Salah satu di antaranya adalah jalannya perang dan dinamika perang sebagaimana dialami ‘orang kecil’, yang umumnya tidak tertulis dalam kitab-kitab sejarah.

Informasi ini bisa dijadikan sebagai salah satu bahan (sumber) untuk menulis sejarah Perang Padri dala perspektif baru atau bisa digunakan untuk kajian kebahasaan lainnya.

Informasi dan pengetahuan apa yang bisa diperoleh dari surat ini? Silahkan Puan dan Tuan baca surat dan lampirannya berikut ini.

Sembah soedjoet

Menghadap kabawah kadlarat Daulat

Yang di Pertoean Besar Gouverneur Generaal

atas Tanah Hindia Nederland,

bertahta kerdjaan

di Bogor

Bahwa dengan segala hormat dan chidmat perhamba seorang perapoean toea renda nama Si Karatas, oemoer kira2 90 tahoen, soekoe Mandhiling, negri dan laras Taroeng Taroeng (Rau) Loehaq Loeboek Sikaping, residentie Tanah Darat Alam Minangkabau, tinggal di Taroeng Taroeng, djanda dari mendiang Si Lajer galar Datoeq orang Kaja Besar, kapala laras Taroeng Taroeng, jang moela2 manarima compagnie masoek kadalam Loehaq Rau manjambahkan maäloem kabawah hadlarat saripadoeka jangmahamoelia.-

Adapoen tetakala compagnie memerangi Loehaq Rau, maka pada soeatoe koetika compagnie mendapat kasoesahan, kerana dikepoeng oleh padrie di dalam saboeah Benteng di tanah Tarok (Oedjoeng pematang) hingga beberapa hari lamanja compagnie kapoetoesan makanan.

Maka dengan sadapat dapatnja mandiang soeami perhamba itoepoen telah beroesaha melepaskan compagnie dari pada bahaja kalaparan itoe, serta soeami perhamba menjoeroeh saorang penghoeleoenja bernama Si Lebar galar Kadhi Baginda (mandiang bapa perhamba) dengan beberapa orangnja, membawa beras dan lain2 bekal oentoek compagnie; di dalam hal mehantar makanan itoe adalah beberapa anak boeah mandiang soeami perhamba jang telah ditembak oleh moesoeh (padrie).

Maka akan pembelas djasa mandiang soeami dan bapa perhamba jang terseboet  di atas compagnie telah anoegeraahkan saboeah topi dan palat pakaian officer, sopaja mandjadi tanda satoe hati toeloes dan ichlas kapada compagnie.

Kamoedian oleh karena tiada tertahan oleh compagnie tinggal di Benteng tanah Tarok jang terseboet, maka dengan toeloes dan ichlas soeami dan bapa perhamba telah mentjarikan djalan kaloear, serta di hantar oleh marika itoe menoedjoe kasabalah Mandheling.

            Beberapa lamanja kamoedian dari pada itoe, maka mendiang soeami dan bapa perhambapoen beroesaha mandjapoet compagnie dibawa kadalam negri Taroeng Taroeng, serta bernaoeng di roemah soedara mandiang soeami perhamba dan di roemah perhamba sendiri, sementara belom ada Benteng; Semendjak itoe mendiang soeami dan bapa perhamba jang terseboet bersetia kepada compagnie, perang mena’aloekkan antara Loehaq Rau, Loeboek Sikaping, Taloe dan Tjoebadak membawa beberapa anak boeah, menoeroetkan compagnie barang kemana pergi, ialah babarapa banjak anak boeah mandiang soeami perhamba jang matie dan loeka dalam peperangan terseboet (adalah seperti terseboet di dalam soerat therita jang perhamba  sambahkan bersama ini).-  Satalah selesai dan aman, dari pada peparangan, maka mandiang soeami perhamba beroleh anoegrah daripada compagnie saboeah pedang dengan salembar soerat serta sahalai soerat Plakat pandjang istimiwa poela compagnie teah djandjikan bahasa mandiang soeami perhamba akan di djadikan Regent.-

            Adapoen mandiang soeami perhamba itoe telah meninggal doenia kira2 50 tahoen sampai sekarang, dengan meninggalkan harta benda jang di oendjoekkan oentoek bahagian perhamba; tetapi dengan takdir Allah dalam tahoen 1887 roemah tangga dan harta perhamba itoe telah habis terbakar waktoe tjelaka kabakaran dalam negri Taroeng Taroeng, hingga tiada ada barang  soeatoe apa jang tinggal pada perhamba, njatalah pada waktoe ini perhamba tinggal dalam hal kasoesahan, kerana badan soeda toea dan hampirlah akan sampei omoer, tetapi tiada mempoenjai harta boeat belandja waktoe hari matie.-

            Maka itoelah tiada lain jang perhamba harap, atas limpa kamoerahan Daulat Yang di Pertoean Besar mengingat djasa dan toeloes ichlas mandiang soeami dan bapa perhamba jang terseboet, moedah moedahan hiba kasihan Daulat seripadoeka Yang di Pertoean Besar akan memberi anoegerah boeat belandja pada hari perhamba meninggal doenia, saberapa soeka ridla Daulat Yang di Pertoean Besar.-

            Demikinalah perhamba menati hiba kasihan Daulat seripadoeka Yang di Pertoean Besar, maka bersama ini adalah perhamba serta sahalei soerat tjeritera pri hal ichwal mandiang soeami dan bapa perhamba samasa manarima compagnie.

                                                                        Sembah soedjoed perhamba

Taroeng Taroeng                                             ampoenja permintaan

                                                                        Si Kara ( X ) tas

                                                                        Tanda tangan dan parmintaan ini di

                                                                        katahoei oleh panghoeloe Kapala Laras

                                                                        Taroeng Taroeng (Rao)

(Tanda tangan Kepala Laras)

Tjeritera hal ichwal djasa dan kebaikan mandiang soeami Saja (perampoean randa, bernama Si Karatas) jaitoe bernama Si Lajoer galar Datoeq orang Kaja Besar kapala negri Taroeng Taroeng, loehaq Rau, dan mandiang bapa saja bernama Si Lebar galar Kadli Baginda tatakala compagnie akan masoek ka dalam loehaq Rau.

            Adapoen tatakala datang Toeankoe Imam, Toeankoe Gapoek, Toeankoe Hitam, Toeankoe nan Moeda dan Toeankoe Labai kadalam loehaq Rau akan mengalahkan negri itoe, membawa masoek dalam pamarentahannja, satela beberapa negri jan di laloeinja, koetika berperang dalam koeriah Lansap Kadap, maka pergilah orang Taroeng Taroeng manoeloeng kasitopoe matilah saorang nama Si Lembak dan Datoeq Bandara dalam Lansat Kadap, taaloeklah negri itoe.-

            Maka waktoe berangkat perang ka negri Taroeng Taroeng, sampai di Padang Batoe, kampoeng Ganting, Koeboe Baroe, Tamiang  dan Koeboe Kandis di bakarnja roemah2 marikaitoe, djadi di soeroeh tagakkan oleh Datoeq Orang Kaja Besar pandji2 poetih di poelai, di hilir negri taroeng2, nan bahasa dia tidak melawan, melainkan handak toendoek kapada Toeankoe Imam.

            Maka membajer tanda toendoek, ialah di koempoel ampat poeloeh tahil emas, di sembahkan kapada Toeankoe Imam Bondjol, dan beberapa lagi kerbau ditawannja dan ta’aloeklah orang dalam loehaq Rau samoeanja.

            Maka Toeankoe Imam minta memboeat Benteng (Bondjol), djalan masoek Padang Mantinggi, satalah soedah diangkatlah Si Akil orang Padang Mantinggi (bapanja orang dari Sianoq Kota Gedang, mengadji kora’an di sabelah Darat) mendjadi Toeankoe Rau, di doedoekkan di Bondjol terseboet, ialah jang djadi Radja dalam loehaq Rau; masa itoe djadi kaki tangan Toeankoe Imam.

            Maka Toeankoe Imam, Toeankoe nan Gapoek, Toeankoe nan Hitam dan jang lain2 poelanglah kambali ka Alahan Pandjang, Bondjol.

            Shahadan kabasaran Toeankoe Rau poen bertambah2lah zaman itoe zaman itoe, maka dioebahnjalah sagala adat sako Datoeq2, dan pakeian dalam tiap2 negri dalam loehaq Rau, ja’ani pangkat sako Datoeq di djadikan kadli dan mana2 jang mangaras di matikan sama sakali adatnja.

            Adalah dalam negri Taroeng2 Datoeq orang Kaja Besar nan barnama Si Lajoe di galarinja Peto Saleh, di angkat Toeankoe Tobat pinang mendjadi Radja, anak boeah dalam laras Taroeng Taroeng, berkadoedoekkan di Bondjol sabelah moedik kampoeng Taroeng Taroeng wakil Toeankoe Rau.

            Maka pada koetika itoe sangat keras hoekoem sjaraq sahingga di seboet sakarang ini hoekoem poetih.

            Dalam bahagian negri Taroeng Taroeng Si Lebar martoeah Datoeq orang Kaja Besar, mendjadi Kadli Baginda pangkat sakonja panghoeloe ipei, dalam kampoeng Taroeng Taroeng galar Inda Maharadja, Padarat Kadli Moeda Si Sikin Kadli Tabakar, pangkat sakonja pihak panghoeloe ripei Magat Langit, Si Tahoet, Doebalang ketjil pangkat sakonja Radja Manoentjang, Pantjahan, Si talit Doebalang Merah pangkat sakonja Datoeq Baginda penghoeloe ripei di Pantjahan, Taroen Kadli Salamat Toeankoe Moedik Tampang, Doebalang Alam.

            Maka maisilah negri akan kebesaran Toeakoe Rau ialah memperboeatkan sawah roemah dan lain2 dalam tiap2 negri; memperboeatkan sagala kabasarannja dan sagala hatsil di hantarkan ka Alahan Pandjang Bondjol, kapada Toeankoe Imam dan kapada Toeankoe Rau.

            Sabermoela maka berhimpoenlah sagala hoebalang jang toedjoeh poeloeh itoe: bermoefakatlah akan mengalahkan lain2 negri membawa ta’aloek kadalam kerdjaan Toeankoe rau berdjandji kaloe apa2 nan dapat dalam peperangan saparti emas dan pekaian samoeanja dibahagi oentoek hoelbalang jang terseboet.

            Tetakala perang kenegri Hoeloe (Moeara Sipongi) dan ka Pakantan (Mandhiling), telah selesai berperang segala emas dan orang dan apa2 jang terdapat dihantar kembali kepada Toeankoe Rau, satalah sampai dibahagi doea, sabahagian dihantar ka Toeankoe Imam Alahan Pandjang Bondjol, dan sabahagian tinggal sama Toeankoe Rau.

            Tatakala perang dalam loehaq Mandhiling dalam koeriah Manambin, maka dapatlah oleh Kadli Baginda (meroeah Datoeq orang Kaja Besar) saorang perampoean membawa katiding, dalamnja berisi beberapa emas dan perempoean itoe lari, emas terseboet di bawa oleh kawan Kadli Baginda jang tersboet, bernama Paranginan orang Padang Mantinggi dan Koerandan orang Tandjoeng Doerian (Lansat Kadap) kahadapan Toeankoe Rau, dan kadli Baginda poelang sahadja ka Taroeng2 (di koesoeng orang) karena batisnja loeka2 di lantak orang Manambin.

            Maka berangkat perang ka Angkola laloe Natal satelah kambali orang2 jang talah ta’aloek itoe samoeanja mamboeat doea boeah Bondjol (Benteng) kadoedoekkan Toeankoe rau, ialah pertama di Bondjol Hilir jang tertoeah Bondjol Tengah dan jang bongsoe Bondjol Darat.

            Alketsjah maka terseboetlah perkataan saorang perampoean dalam negri Manambin jang terdapat oleh Paranginan Padang Mantinggi, hoelbalang Toeankoe Rau, telah mendjadi istri Toeankoe Moeda dalam Padang mantinggi, mengatakan bahasa Kadli baginda jang mengambil emas jang ada padanja tetakala memerangi negri Manambin, banjaknja doe ratoes tahil, beroemboeng pangalah emas, tiga tokok dian emas, tiga tjandai djantan doeabelas, kain beramboe keeamasan doea helai.

            Samasa itoe datanglah Baginda Soeman, hoelbalang Toeankoe Rau itoe ka Taroeng Taroeng, karoemah Peto Salih (Datoek orang Kaja Besar) di tempat martoeahnja (Kadli Baginda) minta2 diadakan emas dan pangalakemas tokok din, tjandai djantan, dan kain beramboe; maka Kadli Baginda manarangkan nan bahasa soedah di bawa Paranginan dan Koran dan itoe barang2, maka Baginda soeman tiada perdoeli, koetika itoe di roesakkan Bagonda Soeman sagala piti2 tempat simpnanan Peto Salih (Datoeq orang Kaja Besar) dan Kadli Baginda, kadoea itoe handak diboenoeh; karenan Peto Saleh (Datoeq orang Kaja Besar) mendjawab barang2nja soedah di binasakan, pada masa itoe larilah Kadli Baginda ka Ajer Bangis ka Natal ka Tandjoeng, dan ka Priaman ialah saparti orang baniaga, beroelang ka Bonjol,  dalam itoe mangadoelah Kadli Baginda kapada Petor Priaman, orang compagnie, ialah meminta2 di bantoe dan akan di pelihara dari tlalim hoekoem Toeankoe Rau.

            Katika ia membawa barang perniagaan ke Alahan Pandjang Bondjol, bertamoelah Toeankoe Rau Baginda Soeman, Soetan Chalifah, toeankoe Moeda itoelah jang kapala dalam Padang Mantinggi, Peto Salih (Datoeq orang Kaja Besar), Kadli Baginda dan orang dari Rau banjak di sitoe, karana samasa itoe manoeloeng Toeankoe Imam barperang dengan compagnie ka Boekit Kapanasan, dalam itoe matilah instri Soetan Mohamad dalam Padang Mantinggim Si Main soedara Toankoe Rau, Soetan Tangah Hari ninik Datoeq Mandinding Alam, Padang mantinggi; di bawa kahadapan Toeankoe Rau di soempahi di hadapan Toeankoe Imam Peto Saleh (Datoeq orang kaja Besar) dan Kadli Baginda nan bahasa tidak manjamboenjikan barang2 ema jang dari Mandhiling. Kadli Baginda dan Peto Saleh bolehlah poelang ka Rau,, zaman itoe  lima belas moesim karadjaan Toeankoe Rau di seboet orang hoekoem poetih.

            Alketshah poelanglah Hadji Mohamd Rasad dan parampoean nama Karang Soeasa soedara Toeankoe rau bersama2 Toeankoe Tamoesai dan anak boeahnja dan Hadji Mohamad zaman (orang Loeboe Lajang) dan Si Kasim galar Hadji Abdul  Kadir (orang Muara Tingkarang, Loeboe Lajang) tinggal dalam Bondjol (Benteng) Toeankoe Rau, mendapat pengadjarlah Toeankoe Rau sagala hoekoemnja banjak jang bersalahan dengan hoekoem Mekkah Medinah, ialah kabanjakan jang tlalim.

            Maka sadjak itoe banjaklah jang dioebahi berkoerang2lah kerasnja kardjaan Toeankoe Rau di katakana sama itoe hoekoem Hadji.

            Kamoedian berangkatlah Toeankoe Tamoesai poelang ka Tamoesai, mendapatkan moeafakat Hadji Mohamd zaman jang terseboet di atas meminta’ harta maoedjoed poelang kambali kapada nan poenja.

            Satalah babarapa lamanja kamoedian daripada itoe maka poelanglah  orang manggalas dari Padang bernama Radja Pelawan, orang dalam kampoeng Taroeng Taroeng, membawa sapoetjoek soerat daripada Toean Besar Padang, terboengkoes dengan kain koening terdapat kapada Datoeq orang Kaja Besar, boenjinja bahasa compagnie hendak minta’ di terima sopaja boleh dirroesakkan karadjaan Toeankoe Rau adat di dirikan dalam negri sopaja kita berniaga, sasoedah soerat itoe di batja, maka bermoeafakat ka taroeng Taroeng sakalian besar nan lima belas serta Jang di Pertoean Padang Noenang jaitoe samasa itoe jang djadi besar ialah:

1e. Dalam Kota Radja, Kampoengan bergelar Datoeq Nachoda Radja; 2e. dalam Langoeng datoeq Radja Bangkara; 3e. dalam Padang Mantinggi, Si Oeloeb bergalar Datoeq Mandinding Alam; 4e. dalam Loeboe Lajang Si Koeban galar Datoeq Radja Malintang; 5e. di Lansat Kadap Radja Kinajan galar Datoeq Bandharo; 6e. di Baringin galar Radja Goenoeng; 7e. Si Tombol bergelar Datoeq Poesar; 8e. di Padang Gloegoer, galar Toen Maharadja; 9e. dalam Si Kadoedoek Si Poearan bergelar Maharadja Lelo; 10e. dalam Tambangan Maharadja Datoeq; 11e. dalam Katimahar Soetan Malin Moerak; 12e. dalam Lambak tinggi Soetan Lambak tinggi; 13e. dalam Tandjoeng Betong Radja nan Boemi; 14e. dalam Koeamang Radja Koeamang dan 15e. Yang di Perteoang Padang Noenang Dja Sikandar.

            Satalah hadlir samoeanja maka Datoeq orang Kaja Besar manarangkan boeni soerat itoe, koetika soedah samoefakat bahasa akan manarima permintaan compagnie, maka Datoeq orang Kaja Besar manjoeroeh Kadli Baginda mengarang sapoetjoek soerat akan pambalas itoe soerat, di soeroeh hantarkan poela oleh Radja Pelawan kepada Toean Petor Piaman, kamoedian datang Radja Palawan membawa soerat dari compagnie, mendapat kapada Datoeq orang Kaja Besar nan bahasa compagnie hendaq di djapoet.

            Maka di rapatkan poela besar nan lima belas serta Yang di Pertoean Padang Noenang, dan berdjalanlah hendak mendjapoet compagnie menoeroet djalan ka Rambahan, Goebah, Padang Beriang, Koeamang, Loendar, Tambangan ka Ampang Gadang, teroes ka Bondjol.

            Maka mengadaplah Datorq orang Kja Besar serta toean2 nan lima belas dan Yang di Patoean kapada Toean Petor Piaman, Toean Poland an Komandoer Boelan, maka berdjalanlah kambali membawa soldadoe, satelah sampei di hilir Taroeng Taroeng berkata Datoeq orang Kaja Besar, inilah kampoeng taroeng Taroeng jang terseboet, marilah kita teroes ka Benteng Toeankoe rau, maka Toeankoe Rau dan raajatnja larilah ka soengai Doea (karoemah bininja nama Si Tangkai, anak Radja Doebalang Padang Mantinggi); Satalah sapoeloeh malam compagnie di Benteng maka di rapatkan besar nan lima belas dan Yang di Pertoean, akan memperboeat Benteng tempat compagnie, ialah di Oedjoeng tanah Sirah (Tarok), satalah pindag ka Benteng terseboet, Bondjol (Benteng) Toeankoe Raupoen di bakalah, maka dalam itoe datangla saorang nama Nachoda Langkap orang dari Ajer Bangis, mambawa Toeankoe Rau ka Makah djalan Ajer Bangis, Toeankoe Raupoen menoeroetlah waktoe itoe berdjalan ka Ajer Banis.

            Maka compagnie perboeat Pasar, meramikan negri.

Maka orang Dja Gadoembang dan Maharadja anak Manambin kadoeanja dari Mandhiling Katjil datanglah kasitoe berpindah dalam kardjaan Toeankoe rau, masoek kadalam kardjaan compagnie, samasa itoe didjamoelah compagnie di taroeng Taroeng serta sagala besar nan lain2, karena telah senang pada pikiran.

            Satelah ampat tahoen lamanja adalah tiga orang soldadoe datng dari Padang, hilang dalam pamarentahan Radja Koeamang, maka di gantoeng Dja Moehamad (Koemang) karena memboenoeh soldadoe terseboet.

Maka poetarlah orang Malajoe sabelah Ajer Koeamang, Tambangan, Loendar dan Katimahar. apa2 barang compganie tiada di bawanja, apa2 perentah tiada di toeroetnja.

Maka samasa itoe berangkatlah compagnie serta Datoeq orang Kaja Besar perang mengadap melajoe seberang Ajer (daerah Panti). dalam perang mati Si Gamboek Padang Mantinggi, di boenoeh orang Melajoe sabelah Ajer, maka dalam perang itoe Baginda Soeman jang gagah berani koeat pariksa manoeloeng kapada compagnie taaloeklah Melajoe sabelah Ajer.

Maka bermaksoedlah compagnie Baginda Soeman di djadikan Ampang lima besar compagnie maka berniat dengkilah orang Padang Mantinggi moeafakat kapada Soetan Kabidoen Natal, sopaja mengadoekan Baginda Soeman, kamoedian datanglah Soetan Kabidoen kakaq Toeankoe Toeankoe Besar Natal mangadoe kapada compagnie, bahasa Baginda Soeman mambakar roemahnja di Batang Natal, tatakala Toeankoe rau dalam tempat kardjaan poetih samasa perang, maka di hoekoemlah Baginda Soeman di gantoeng sampai mati, dan Hadji Mohamad zaman dalam Loeboe Lajan di gantoeng mati djoega, Teankoe Datar berdoa dngan Malim Permata Loeboe Lajang di koeroengkan barena fitnah manjamboenjikan mariam Toeankoe Rau dan maksoed djahat kapada compagnie.

Maka tetakala itoe poetar lah negri Padang Mantinggi, Langoeng, Kota Radja, Loeboe Lajang, Padang Noenang, Lansat Kadap, Baringin, SiTombol, Tandjoeng Betoeng, dan Padang Gloegoer, kapalanja ialah Toeankoe Tamoesai, hanjalah Taroeng Taroeng jang tiada toeroet, di dalam peperangan loekalah luitenat Polan di kakinja, sahingga ditoekar dengan bamboo; sadjak itoe di sesakkan padrilah tempat compagnie di kapoengnja sakoeliling, semasa itoe kampoeng Sawah liat Koboe Padang di dalam laras Taroeng Taroeng telah di bakar padre; koetika itoe compagnie telah  telah tersesak makanan poen poetoes.

Maka datanglah malam hari oppas Sakti membawa sapoetjoek soerat dari Toean Polan Kommandoer Boelan, Petor Piaman sama2 Pertoean di Langit dan Dja Gadoembang bergelar Regent, boeninja kaloe ada satoe hati Datoeq orang Kaja Besar akan member makanan compagnie karena compagnie telah beberapa hari tiada makan oleh sebab padre mengoelilingi gadoeng.

Maka samasa itoe menjoeroehlah Datoeq orang Kaja Besar kapada martoeanja nama Kadli Baginda, membawa dan hantarkan beras tiga riboe koelah sampai di gadoeng, katika kambali ditembak padre di tangah djalan Permata Malim dalam Pantahan, Si Poetar di Taroeng Taroeng, Idarat di Koeboe Padang, kamoedian datanglah oppas Sakti membawa soerat ka taroeng Taroeng terdapat kapada Datoeq orang Kaja Besar bersama oerai polat, topu pakaian Toean Pola sendiri maanoegrahakan kapada Datoeq orang Kaja Besar dan mita’ sopaja di toeloeng orang Tarroeng Taroeng compagnie djalan kaloear, larie ka Mandhiling; koetika itoe moeafakat orang Tarioeng Taroeng member djalan ka Mandhiling, serta berdjalan djangan lama 2 di sama, karena lain2 negri semoeanja marah kepada negri taroeng2.

Maka berdjalanlah compagnie sama sama Regen bergalar Dja Gadoembang, Pertoean di Langit, Gagar Tengah Hari orang Tjoebadak Limau Manis laoe ka Boekit Poenggoer, mendaki ka Silagan di hantar Kadli Baginda dan Datoeq orang Kaja Besar dan lain2.

Sjahada doe tahoen lamanja datanglah Marantjang Alam anak Pertoean di Langit penjoeroehan compagnie membawa soerat terdapat kepada datoeq orang Kaja Besar, menerangkan  akan datang kembali djalan dari Mandhiling, sama2 Dja Gadoembang. Satelah sampe di Batoeng Koening berkoeboelah di sitoe, orang Rau di koeboe Baloeng  perang poen mendjadi masa itoe, dan negri Taroeng Taroeng disoeroeh compagnie djaga djangan ditinggalkan.

Dalam salapan hari berperang larilah orang loehaq Rau kesana kemari, ialah Yang di Pertoean Padang Noenang ka Rokan; Datoe1 Radja Malintang ka Pamandang Rokan, Datoeq Mandinding Alam ka Simomonan sama2 Radja Bingkaro, ka Rambah Tamoesai; Datoeq Nachoda Radja ka Parit; Satalah berhenti perang dalam ampat hari poelanglah kambali Datoeq2 nan terseboet kenegrinja masing2 sedang  berkoempoel di koeboe Baloeng.

Maka mendatangkan moeafakatlah Datoeq orang Kaja Besar serta martoeanja Kadli Baginda,  sopaja di terima compagnie dengan baik, sopaja djalan di rentangkan adat kita pakei bagaimana biasa. Satelah samoeafakat bersoempah bersetialah tidak aka bengki mendengki.

Maka menghadaplah kapada compagnie Datoeq orang Kaja Besar dan jang lain menjambahlah samasa itoe di rapatkah bersama2 memboat Bentenglah jang ada sekarang ini dalam Passar Rau di namakan Amerangon.

Maka kira2 anam boelan lamanja di larikan orang Padang Mantinggi soldadoe compagnie doea belas orang ka Simomonan, koetika sampei di Goenoeng Tamboek di tangkaplah soldadoe tersboet, serta Si Toeakal orang Padang Mantinggi, maka itoe orang Padang Mantinggi jang bernama Si Toeakal di tembak di moeka Benteng, setlah mati di sitoelah di koeboerkan.

Makoedian makan melawanlah orang Padang Mantinggi, moeafakat mendjapoet kawan ka Rambah Tamoesai datanglah Toankoe Tamoesai sakoetika itoe doedoeknja di Karambil Tinggi di soerau Jang di Partoean Padang Noenang sedang berkoempoel dalam Padang Mantinggi, maka pada koetika itoe waktoe, malam hari datanglah mendapatkan Datoeq orang Kaja Besar ka Taroeng Taroeng jang bernama Si Djawatan orang Padang Mantinggi, dan Nachoda Koebasa orang Kota Radja, mengatakan orang2 tidak maoe bercompagnie,. Maka pada malam itoe djoega manitahlah datoeq orang Kaja Besar kapada martoeanja Kadli Baginda, member tahoe kapada compagnie hal jang terseboet, masa itoe meminta’ lah compagnie sopaja orang dalam Taroeng Taroeng menoeloeng.

Maka satelah sianh hari berangkatlah Datoeq orang Kaja Besar, Kadli Baginda dan lain2 dalam laras Taroeng Taroeng masoek ka dalam Benteng, bersama2 perang ka Padang Mantinggi, daamnja loeka tangan toean Toemanggong dan loek apoela toekang tambour compagnie. satalah demakian maka di tembakkan compagnie meriam besar dalam Benteng, larilah Mandinding Alam ka Simomonang dalam pada itoe di bakarlah Looboe Haro, dan Soempadang dalam laras Padang Mantinggi, handak laloe masoek dalam negri Padang Mantinggi, maiminta’lah Si Djawatan Padang Mantinggi kapada Datoeq orang Kaja Besar djangan di bkar Padan Mantinggi itoelah maka tiada di bakar.

Maka koetika itoe compagnie manjoeroeh toedjoeh loesin soldadoe dan babarapa orang Hoeloe dan Mandhiling mendjaga kampoeng Taroeng Taroeng, berganti2lah luitenant terseboet djadi kapalanja doe poeloeh malam lamanja, samasa itoe benama negri Taroeng Taroeng Benteng loear,

Maka pada soeatoe pagi hari berkatalah luitenat Sodi dan Pinoli kapada saja perampeoan nama Si Karatas, istri dari datoeeq orang Kaja Besar, anak dari Kadli Baginda, dianja bersama2 soeami saja dan ajah saja berangkat perang mengadap sabelah timoer, ialah negri Padang Noenang dan Loeboe Lajang sopaja di toeloeng dengan doa’ tagak djoea Koeboe Dadok terbawa djoea Jang di Pertoean dan Datoeq Radja Malintang ka gadong hari ini.-

Maka satalah sampei di kapala kampoeng Loeboe Lajang, melatoeslah sinapang orang Lansat Kadap, maka berboenilah sinapang compagnie jang toedjoeh loesin.

Maka larilah Jang di Partoean ka Rokan, Datoeq Radja Malintang Loeboe Lajang ka Pamandong (Rokan), maka negri itoe d bakar oleh orang Hoeloe dan Mandhiling lah masa itoe.

Makan handak kambali poelang sersama2 ka Taroeng Taroeng dan ka Benteng, maka kalihatanlah di hilir pematang sabalah timoer kampoeng Sarik (Taroeng Taroeng) orang2 dari Tandjoeng Betoeng, Padang Gloegoer, Lansat Kadap, Sikadoedoek, Si Tombol, Baringin, Loendar, Tambangan, Koeamang dan Katimahar.

Maka pergilah Datoeq orang Kaja Besar, sama2 Kadli Baginda mendapatkan marika itoe, satalah bertemoe menanjakan, begimana pikiran marika itoe, adalah tegoeh setia marika itoe dahoeloe akan bercompagnie, maka djawab marika itoe barangkali kami di boenoeh compagnie, karena kamie soedah poetar; Maka djawab Datoeq orang Kaja Bear serta Kadli Baginda; kaloe tagoeh akan setia kita dahoeloe, bolehlah kami sembahkan kapada compagnie, satelah samoeafakat marika itoe, maka masoeklah ka dala negri Taroeng Taroeng. Maka Datoeq orang Kaja Bear manjoeroehkan Kadli Baginda sama2 dengan Nachoda Koebasa mangabarkan kapada luitenant Sadi dan Pinoli nan bahasa marika itoe tiada maoe melawan, ialah masing2 minta di pelihara menoeroet moafakat negri Taroeng Taroeng.

Maka di djatoehkan hoemokeman kapada merika itoe kerbau satoe ekor, beras saratoe soekat, sinapang lima laras dalam satoe2 negri (Datoeq2). Satelah terkoempoel maka di sambahkan kapada luitenant Sadi dan Pinoli Maka dalam bagian barampat malajoe sabarangAjer. jaani negri Tambangan, Lambah, Koamang dan Katimaar ialah Datoeq orang Kaja Besar jang meiisi bahagian marika itoe, dan marika itoe mambajar dengan ampat orang kapada Datoeq orang Kaja Besar, satoe si Koelan, doea di Baih, 3e. Si Dami, 4e. Si Langsai hoetang djadi beodaklah masa itoe.

Maka saboelan lama antaranja berdjoeal padilah orang Langsat Kadap ka sabalah boekit (Silajang), maka koetika itoe compagnie mendapat chabar pergilah beberapa orang dari loehaq Mandhiling, manangkap itoe orang2 terbawa ka gadoeng anam poeloeh orang padi2 poen di rampasi.

Maka Datoeq Bandhara Lansat Kadap datanglah mandapatkan Datoeq orang Kaja Besar minta di salasaikan itoe hal jang terseboet, maka berdjalanlah Datoeq orang Kaja Besar sama sama  Kadli Baginda mendapatkan luitenant Sodi dan Pinoli, satalah sampai mengadaplah marika itoe maminta orang2 jang anam poeloe orang jang terseboet, sopaja di poelangkan kanegrinja. Maka terbawalah poelang oleh Datoeq orang Kaja Besar dan Kadli Baginda orang jang anam poeloeh itoe, berhenti di Taroeng2 sapoeloeh malam lamanja, baharoelah poelang ka Kalnsat Kadap dibawa oleh Datoeq Bandharo.

Maka berangkat poela perang ka Langoeng dan ka Soengai Ranjah, itoe negri sampai habis di bakar Radja Bingkaro; orang negri Langoeng poen larilah ka Simomonang, sabalah timoer negri itoe dan Nacoda Radja (jang bernama Kampoengan) poen dalam Kota Radja larilah ke Parit loehaq Padang Lawas; Maka pada maesokan harinja handaq barangkat perang masoek negri Kota Radja.

Maka adalah saorang anak boah Kota Radja somanda dalam negri Taroeng Taroeng ialah ipar dari Datoeq orang Kaja Besar, bernama Nachoda Koebasi dan anak boeah jang lain tiga orang bernama Permata malin, Si Mahat dan Radja Amboen mendatangkan moeafakat kepada Datoeq orang Kaja Besar soepaja djangan binasa negri Kota Radja.

Maka Datoeq orang Kaja Besar menjoeroehlah Permata Main, Si Mahat dan Radja Amboen malam itoe djoega membawa (membawa alam2 tiga djinis) sopaja menanti di kampoeng Maga. Maka tatakala berangkat Datoeq orang Kaja Besar dan Kadli Baginda serta compagnie ka Kota Radja, hampir kampoeng Maga, maka datanglah Permata Malin, Si Mahat dan Radja Amboen dan beberapa kawan mambawa alam jang tiga djinis, maka tiadalah negri Kota Radja dibinasakan.

Maka adalah sambilan boelan lamanja kamoedian daripada itoe, memperboeat soeratlah Datoeq orang Kaja Besar kapada Jang di Pertoean ka Rokan, datoeq Radja Malintang Loeboe Lajang ka Pamandang, Radja Bingkaro Langoeng dan Datoeq Mandinding Alam Padang Mantinggi ka Simomonan, Nachoda Radja Kota Radja ka Parit Padang Lawas, Baginda Kali Padang Mantinggi ka Natal, sopaja masing2 poelang mandapatkan negrinja marika itoe, dengan mansoerat moafakat negri Taroeng Taroeng, ialah bernaoeng di bawah kardjaa compagnie maramikan negri, jaani berniaga dan mendirikan ada pakaian Datieq2 dalam negri masing2; kamoedian maka poelanglah masing2 samoeanja kanegrinja.

Maka datoeq orang Kaja Besar pergilah ka Kota radja sama2 compagnie, meangkat Nachoda Radja nama Si Taoet, sabalah fihakNachoda Koebasa, kerana jang bernama Si Kampoengan tiada poelang masa itoe.

Maka Jang di Pertoean Padang Noenang nama Si Salo dan lain2 di pertemoekan oleh Datoeq orang Kaja Besar tiap2 poelang datoeq terseboet dengan compagnie.

Sjahadan anam boelan lamanja kamoedian itoe, barangkatlah perang ka loehaq Loeboe Sikaping Dja Gadoembang Regen dan Kadli Baginda Datoeq orang Kaja Besar serta lain2 toeroetlah bersama2, dalam perperangan itoe matilah toean luitenant di boenoeh oleh Toeankoe Moeda Alahan Pandjang, dan tiga orang anak boeah laras taroeng Taroeng, 1e. nama Dja Bangoen pihak Maharadja Datoeq 2e. Paman pihak Soetan Kalabihan 3e. Badoe Rahi pihak Soetan Alam; dan Dja Gadoembang mati djoega, djanazahnja di bawa kambali poelang di koeboerkan di Hoeloe Poengkoet, dalam ampat tahoen perang itoe matilah Toeankoe Moeda Alahan Pandjang, kalahlah negri Loeboe Sikaping, compagnie poen kambalilah ka Rau; Tiada bebeapa lamanja kapiten Beto naik pangkat djadi major: Maka pergilah lagi meangkat perang ka Tjoebadak sama2 Toemanggoeng luitenant Pinoli dan Datoeq orang Kaja Besar. Kadli Baginda ialah toean Ebas dan major tinggal di Rau; maka tetakala perang di Tjoebadak matilah beberapa soldadoe hampir masoek dala laras Tjoebadak dan orang Lansat Kadap saorang di kapoeng oleh padrie di tengah djalan; dab tetakala perang di Taloe matilah luitenant Pinoli dan Toemanggoeng; kira2 doea boelan lamanja taaloeklah loehaq Tjobadak dan Taloe dan memperboat bentenglah di sitoe kamoedian kambalilah ka Rau.

Bahoea maka barangkat poelalah Toean Ebas sama2 besar nan lima belas kadalam loehaq Rambah Tamoesai, akan memarangi Toeankoe Tamoesai), semasa itoe matilah nama Kambaran di kampoeng Sarik (Taroeng Taroeng); maka satalah sampei doea boelan lamanja larilah Toeankoe Tamoesai ka Pantei Tjermin, compagnie poen poelanglah kombali ka rau.

Maka datanglah saboeah pedang dari Batawi di anoegrahkan oleh Groot major kapada Datoeq orang Kaja Besar, di hadapan sagala besar nan lima belas serta Jang di Pertoean, akan pendjaga negri Taroeng Taroeng bersama doea boeah soerat dalamnja terseboet Jang pertama ialah saboeah pedang tjoekoep dengan talinja, akan djadi tanda antara compagnie dengan datoeq orang Kaja Besar telah berkasih2a dan toeloeng-menoeloeng menjisihkan mara-bahaja antara kadoea belah pihak marika itoe, sahingga berkakalan salama2nja; terseboet dalam soerat jang kadoea datoeq orang Kaja Besar di djadikan Regent, martoeanja Kadli Baginda mandjadi Djaksa dan anak boeah dalam negri Taroeng Taroeng tiada akan meangkat rodi compagnie, ialah di beri kasenangan, oleh kerana melihat djerih pajah dan kasoesahan hamba raajat semasa berperang.

Maka pangkat jang terseboet akan didjadikan berdjandji apabila kambali perang dari Loeboe oentai.

Maka berangkatlah Datoeq orang Kaja Besar, Kadli baginda, serta jang lain hamba raajat dan Groot major ka Loeboe Oentai kasabalah loehaq Padang lawas, sampai sitoe maka matilah Groot major terseboet kerana sakit, orang poen kembalilah ke negrinja. Maka setelah sampei Datoeq orang Kaja Besar dalam negri Taroeng Taroeng itoe telah terbakar sapaninggalannja atsal api dari dapoer.

Maka oerai palat dan topi serta soerat terbakarlah semasa itoe, dan lagi tali pedang. Maka sadjak itoe sampei sekarang tinggallah saboeah pedang jang djadi tanda perhoeboengan kasih sajang akan di goenakan penjiahan bahaja di antara kadoea belah pihak merika itoe toeroenan sampei sekarang ini.

Maka pada masa itoe amanlah dalam loehaq Rau, berpindahlah companie ka Padang Noenang, anam boelan lamanja di hanjoetkan ajerlah roemah2 di sitoe, maka pindahlah ka Loendar; satalah doea moesim lamanja samasa itoe, mariapoen ada djoega tinggal di Rau; kamoedian maka maohoenlah Datoeq orang Kaja Besar kapada companie, sopaja kambali ka rau, karena menoeroet perdjandjian terseboet, sehingga itoe kambalilah ka loehaq Rau. Maka tiada berapa lama antaranja matilah Datoeq orang Kaja Besar terseboet. Maka naiklah kamanakannja bernama Tampoenan mandjadi Datoeq orang Kaja Besar, mendjadi radja dalam negri Taroeng Taroeng.

Maka terseboetla Kolonel datang dari Padang bersama2 pandita Ali Besar di Boekittinggi, satelah sampei di Bondjol bertemoelah dengan datoeq orang Kaja Besar, berkata Kolonel terseboet sopaja di Rau anak2 akan ditjatjar, mendjadi obat kapada hamba raajat penoelak penjakit katoemboehan.

Dan semasa itoe djoega maka Datoeq orang kaja Besar, manarima sapoetjoek soerat masjoewarat palakat pandjang jang tertoelis di Padang 25 October tahoen 1833.

Damikianlah tjeriteranja hal djasa dan toeloes ichlas mandiang soeami saja Datoeq orang kaja Besar kapad negri taroeng Taroeng dan mandiang bapa saja Si Lebar galar Kadli Baginda bersetia kabawah Daulat compagnie samasa compagnie akan masoek ka loehaq Rau.

Saja jang mentjeritakan tjerita ini djanda oleh mendiang Si Lajoer galar Dateq orang Kaja Besar, dan anak dari mandiang Si Lebar galar Kadli Baginda jang terseboet.

Si Kara ( X ) tas

Tartoelis di Taroeng Taroeng pada 19 Juli 1898.

Plakat Panjang dalam Bahasa Minang

Setelah meraih banyak sukses dalam kampanye militer, maka memasuki tahun 1833 Belanda mendapat perlawanan sengit dari kaum Padri dan sebagian non-Padri. Perlawanan tersebut menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa dipihak Belanda serta menyebabkan semakin jauhnya harapan untuk mendapat keuntungan ekonomis dari perdagangan kopi dan pemungutan pajak di daerah Sumatra Barat. Karena itu pemerintah mengubah siasat perangnya, yakni kembali mengumbar janji kepada kaum Padri khussunya dan Urang Awak pada umumnya. Janji-janji khidmat itu kemudian dikenal orang Minang dengan nama Plakat Panjang.

Plakat Panjang dibuat setelah Komisaris Jendral Hindia Belanda J. van den Bosch berkunjung ke Sumatra Barat serta ditandatangani oleh J.J. van Sevenhoven sebagai Komisaris Pemerintah Hindia Belanda untuk Sumatra Barat dan J.C. Rietz sebagai anggota Dewan Hindia.

Plakat Panjang ini dibuat tiga rangkap: satu rangkap dalam bahasa Belanda, satu rangkap dalam bahasa Melayu huruf Jawi, dan satu rangkap dalam bahasa Melayu huruf Latin.

Rangkap ketiga ini sangat menarik. Bahasanya berbelit-belit, kalimatnya panjang-panjang, nyaris tanpa tanda baca (titik atau koma), dan penulisan nama dan gelar yang lucu.

Walaupun ada beberapa kata yang tidak terbaca, teks ini kiranya bisa menjadi bahan kajian oleh para linguis. Bagaimana menarik atau lucunya bahasa orang Minang tempo dulu itu silahkan baca naskah Plakat Panjang dalam bahasa Minang berikut, naskah yang diambil dari tulisan Ph. S. van Ronkel “De Maleische Tekst der Proclamatie van 1833 tot de Bevoling van Sumatra’s Westkust” dalam Gedenkschrift Uitgegeven ter Gelegenheid van het 75 Jarig Bestaan Koninklijke Instituut voor de Taal-, Land en Volkenkunde van Nederlandsch Indie op 4 Juni 1926 (‘s-Gravenhage: Martinus Nijjhoff, 1926: hal.129-138).

Soerat masawarah Darie pada serta dengan nama Radja.

Maka datang darie pada Commissaris kadoea yaitoe Jan Heisapan seban Hopen pangkat madjalis pamarentahan India Nederlandsch serta bahadara darie pada singa Nederlandsch dan Eisiris djindral majoor bahadara darie pada pangkat jang katiga darie orde hoeloebalang Willem maka ditaslimkan kapada sekalian marikaitoe darie tanah passisir dan di darat serta dipermaaloemkan.

Toean Besar commissaris djindral wakil maharadja wolanda jang di tatabkan tahtanja di tanah djawa akan mamarentah sekalian poelo-poelo di tanah India jang telah datang bertamoe mahamanganakan (baca manghimpoenkan) diringa kadalam perhimpoenan marikaitoe mamareksa akan hal persalisihan antara sekalian negory-negory itoe jang bersatroe dengan pamarentahan di Padang jang ija sapertie bapak jang mahilangkan sekalian perkerdjaan jang mambawak kapada persalisihan lagie maenatabkan sekalian parentah jang telah membawak pada moefakat dengan adat dan hoekoeman jang terpakei dalam tiap-tiap negory di sinie sopaya manatabkan kasanangan dan perdameian serta membawak kapada kasantousaan adapoen prang membawak kapada kabinasaan jang telah soedah trangdisaya oleh marikaitoe sekalian sebab tiap-tiap negory dan roemah dengan segala harta banda marikaitoe telah terbakar dan roesak serta banjak orang matie dan loeka dan damikian lagie kamie di (baca: tiada) manjoekakan jang damikian itoe sebab mambawak kapada karoegian oewang dan manoesia serta membawak kapada dandam dan kasoemat jang menjakitie pada sekalian officier dan segala soldadoe kerna kamatian sanak soedara dan sahabat-sahabatnja yaitoe telah soedah disaya oleh sekalian kamie inie maka darie sebab hal jang damikian itoe sajigiyanja kadoea pihak kita mentjarie kahidoepan dengan perdameian dan kasanangan toean Besar kommissaris djindral poen soeka mambarie kasanangan hidoep kapada sekalian marika itoe kerna soedah doea ratoes tahoen compagnie wolanda soedah bersahabat dengan marikaitoe pada mengardjakan djalan perniagaan dalam tanah Sumatra serta poela sebab orang islam dengan kamie oemah nabie Issa jang soedah berdjinak djinakan tiada haroes bersatroe saorang dengan lainnja oleh saorang doea orang alam jang telah baperdajakan di atas marikaitoe kerna kamie dan marikaitoe adalah beriman kapada alah taala satoe sadja jang mampoenjahie pekerdjaan tatab sekalian kita ibadat akandia dan prentah alah taala akan kadoea pihak kita patoet tjinta kasih kapada sekalian manoesia itoe serta djangan mam ba wak kabinasaan saorang diatas lainnja barang siapa orang dalam kadoea pihak kita jang melaloewie prentah inie itoelah orang jang kanei maroeka darie pada alah dan barang siapa jang menoeroet prentah inie itoelah orang jang beroleh kapoedjian darie pada alah taala karna itoelah kita orang bersoedara boekannja kita satroe oleh sebab itoelah toean Besar Commissaris djindral handak mahirit sekalian manoesia itoe akan bole mambawak berboeat pakerdjaan jang akan manjan tousakan marikaitoe adapoen Compagnie telah banjak roegie dan harta serta kamatian manoesia oleh manolong marikaitoe manjihakan sekalian orang jang mahilangkan hoekoem dan adat orang toea-toea dahoeloe-dahoeloe itoe dan lagie sekalian parsaan compagnie dari passar die sinie dan padjak-padjak telah dihantikan kapada marikaitoe sebab jang damikian rasanja membawak-membawak kapada kabaratan marikaitoe dan oepah-oepah kopie itoepoen telah dikadangkan darie pada dahoeloenja tambahan poela prentah toean Besar kapada kamie mantjarie orang-orang pada lain tampat atawa di sinie jang akan mandjadie koelie jang tatab serta poela manantie pedattie-pedattie darie Batawie dan koedanja poen soedah ada di sinie akan mahangkat barang-barang itoe itoelah akan mamboewat kasanangan marikaitoe darie pada pekerdjaan koeliekoeli harie itoe inilah akan mamboewangkan kasoesahan inie dan kasoesahan jang lagie tinggal itoepoen soedah dihilangkan djoega dan lagie poela toean Besar Commissaris djindral wakil maharadja wolanda handak manjampeikan maksoednja tidak lain darie pada pikir jang bawak kabadjikan diatas kadoea pihak kita vaitoe perkara jang pertama tiada boleh marika itoe berprang-prang saorang akan lainnja sapertie jang teleh soedah itoe saraa ada prang batoe atawa dengan sendjata atawa lainlain roepa paparangan atawa manjimpan dandam dan kasoemat dan djika ada barang apa persalisihan marikaitoe dalam tiap-tiap loehak dan negory atawa kampong dalam sekalian laras-laras itoe hanja handaklah di baratie oleh sekalian kapala-kapala itoe dengan kabadjikan sapertie bagimana adat perhoekoeman dalam negory dan apabila marikaitoe kapala-kapala mintak tolong pada compagnie masoek dalam hal itoe nantie compagnie bole memboewatie serta mahabiskan selisih itoe dengan moefakat serta kapala-kapala marika itoeitoe djoega barang siapa marikaitoe jang tiada menoeroet kapoetoessan itoe atawa menjarang dengan koewassanja akan sekalian loehak-loehak atawa negory atawa kampongkampong nantie compagnie akan menolong orang jang kanei parang itoe compagnie tertjampoer dalam perkara inie sebab mandjagahie persalisihan marikaitoe jang telah biassa mambawak kapada kabinasaan marikaitoe sandiri sopaya tiap-tiap negory itoe tingal dengan kasanangan dalam perdamaiannja akan mambawak kapada kabadjikan marika itoe oleh sebab itoe patoet poela marikaitoe marabahkan benteng-benteng dan paret-paret tiap-tiap loehak dan tiap-tiap negory sopaya malengakan dalam hatie marikaitoe mamboewat prang-prang sapertie jang telah soedah itoe dan compagnie nantie bole mamboeat kotta atawa benteng pada tiap-tiap batas jang patoet atawa dimana tempat jang patoet sopaya djangan orang bangsa lain datang menjarang tiap loehak atawa negory-negory marikaitoe. Kadoea perkara toean Resident atawa toean-toean lain jang telah mamegang prentah darie compagnie tidak sekalie-sekalie bole tjampoer dalam adat dan perhoekoeman persalisihan marikaitoe serta barang apa koekoewasaan Radja-Radja dan Penghoeloe dalam adat marikaitoe dan lagie kaloe marikaitoe dan lagie kaloe marikaitoe handak maangkat Radjanja yalah dengan kasoekaan pamilihan oleh karapatan marikaitoe dengan adat jang telah dibiasakan dahoeloe-dahoeloe djoega serta segala perkara oetang pioetang atawa apa-apa silang salisih-salisih jang lain-lain darie pada itoe atawa kawin atawa thalak atawa matie kapala-kapala itoe mahabiskan sendirie dengan adat-adat negorijnja serta tiada poela compagnie tjampoer dalam perkara boenoeh mamboenoeh atawa maling tjoerie biar samonja itoe marikaitoe kapala-kapala mehabiskan sendirie malainkan compagnie tjampoer apabila ada orang mahangkat paparangan atawa manoelakan prentah compagnie atawa mamoenoeh dan maroesakan orang compagnie dan mantjoerie atawa mahilangkan barang-barang compagnie barang siapa mandapat salah dalam perkara itoe di hoekoem dalam madjalis kapala-kapala bitjara di Padang katiga perkara nantie compagnie akan mambarie gadjie barang siapa-siapa kapalakapala orang malayoe jang di kasoekainja akan mandjadie wakil compagnie mambawak bitjara pada sekalian marikaitoe dan akan mambrie tjarito kapada compagnie baik dan djahat tetapie tiada bole lebih koewasanja darie pada adat-adat kapalakapala jang lain itoe. Kaampat perkara toean Besar Commissaris djindral mengandakie sapertie tolongannja diatas marikaitoe jang sahinga inie kaatas apabila ada moesoeh compagnie handakla marikaitoe menolong dengan orangnja serta dengan alat sendjatanja sebab ada jang damikian itoe tiada bergoena compagnie melatakan soldadoe banjak disinie jang akan manggadangkan balandja compagnie sebab itoe nantie apabila datang prang compagnie mintak orang itoe pada tiap-tiap negory berapa patoebnja dan lagie handakla segala djalan-djalan dan djambatan-djambatan paliharakan sapertie patoeb dan compagnie poen menolong poela memboewati itoe dengan pekakas-pekakas serta orangnja sekalie. Kalima perkara compagnie tidak mamintak akan marikaitoe barang apa-apa tjokei oewang malainkan compagnie handak menjoeroeh marikaitoe bertanam kopie banjak atawa lada hitam akan kabadjikan kapada marikaitoe sebab itoe compagnie bole perlabaan poela dan paker menjoeroeh mandjaga-mandjaga dengan orangnja sendirie sopaya mendjadie perboewatan itoe mendjoewalkan barang marikaitoe nantie compagnie boewatkan goedang

mendjoewal garam dan lain-lain perniagaan dan lagie

                                                  sekarang inie sopaya djangan soesah

marikaitoe

dan dengar oelihmoe hei sekalian manoesia jang dalam passisir atawa jang di darat akan perdjandjian jang pandak inie inilah perdjandjian jang membawak hidoep marikaitoe dengan kasanangan sama-sama doedoek dengan compagnie serta poela bole mamalikarakan negory dan roemah tanganja darie pada katjilakaan prang-prang serta akan mambawak kasantousaan adapoen dahoeloe telah di mintak orang akan marika itoe lebih dahoeloe darie pada perdjandjian jang terseboet itoe sebab kapala orang compagnie jang mamegang prentah salah mengartinja akan mamikirkan djalan jang patoet tampat mandapat perlabaan compagnie dengan kasanangan kadoewa pihok inie kerna itoelah sekarang kamie tarangkan akan marikaitoe sekalian perdjandjian jang tersaboet inie tjoekoeblah menjampeikan kahandak compagnie sebab perdjandjian itoe lebih banjak timboel kaoentoengan compagnie darie pada tjokei jang di atas perniagaan jang kaloewar masoek kalaoet serta darie djoewal balie kopie dengan garam Tambahan poela perlabaan gadang oleh compagnie dengan peroentoengan inie akan membawak ramie perniagaan dan membaikan (mambanjakkan) kadatangan kapal jang manambahie razkhie diatas bariboe-bariboe manoesia dalam negory wolanda dengan atoeran inie mandjadikan santousa dalam negory inie sebab itoelah prentah dan maksoed darie daulat maharadja wolanda jang mangasihie kasanangan serta handakla sekalian marikaitoe jang dalam parentah akan berbagia dengan rata dalam sekalian kaoentoengan perlabaan jang datang dariepada sepertie pamarentahan bapak diatas anaknja serta handak maramikan perniagaan sopaya akan bertambah-bertambah kabadjikan negory wolanda dan negory inie hei sekalian manoesia dalam passisir dan di darat kamie menjatakan sekalian perkataan inie dengan trang dan ichlats hatie kamie sebab itoelah titah jang dibarikan kapada kamie salama-salamanja tiada akan bole perdjandjian jang lebih baik darie pada inie dan lagie pardjandjian kasantousaan inie terbit darie pada kadatangan toean Besar Commissaris djindral sendirie kamarie sebab perlihatannja sendirie barang apa-apa jang akan mendjadie kabaikan kapada marikaitoe dengan kapada compagnie kerna itoelah kamie ingatkan akan marikaitoe trimakanlah perdjandjian inie dengan soekoer menoeroet jang tersaboet itoe dengan ichlats hatie serta kamie djandjikan dengan marikaitoe dengan nama toean Besar commissaris djindral wakil daulat mahardja wolanda jang tiada sekalie bole di obahie salamanja marikaitoe tiada bole akan mamhoewat barang pakerdjaan jang maoebahkan perdjandjian inie adanja.

Tertoelis di Padang pada 25 October 1833.